Oposisi Venezuela Lengserkan Juan Guaido dari Presiden Interim
loading...
A
A
A
CARACAS - Perjuangan selama tiga tahun tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido untuk mengadakan pemilu baru dan menyingkirkan Presiden Nicolas Maduro berakhir. Kelompok oposisi Venezuela mencopotnya dari posisi presiden interim negara itu.
Kelompok oposisi Venezuela juga mengganti "pemerintahan sementara" yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) dengan sebuah komite untuk mengawasi pemilihan pendahuluan presiden tahun depan dan melindungi aset negara di luar negeri.
Guaido lengser setelah tiga dari empat partai oposisi utama Venezuela mendukung proposal untuk mencopot Guaido, yang hanya didukung oleh partai Popular Will-nya sendiri.
Setelah pemungutan suara, Guaido mengatakan langkah itu akan menciptakan "kekosongan kekuasaan" yang dapat mendorong lebih banyak negara asing untuk mengakui pemerintahan Maduro.
“Jika tidak ada pemerintah sementara, siapa yang akan mereka akui sebagai gantinya,” katanya.
“Hari ini kita telah melompat ke dalam jurang. Dan menyerah pada alat penting dalam perjuangan kita,” imbuhnya seperti dikutip dari AP, Sabtu (31/12/2022).
Lawan Guaido mengatakan cara baru untuk berhubungan dengan pemilih harus ditemukan. Pemerintah sementara tidak memiliki pengaruh atas institusi lokal dan tidak dapat memberikan layanan dasar, dengan beberapa orang Venezuela mengejeknya sebagai pemerintah “palsu”.
“Dengan berat hati saya melakukan pemungutan suara ini,” kata Luis Silva, anggota partai Aksi Demokratik yang berpartisipasi dalam sesi pemungutan suara online.
“Kami belum dapat mengambil keputusan dengan suara bulat, tetapi kami perlu mencari strategi baru,” sambungnya.
Kelompok oposisi Venezuela juga mengganti "pemerintahan sementara" yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) dengan sebuah komite untuk mengawasi pemilihan pendahuluan presiden tahun depan dan melindungi aset negara di luar negeri.
Guaido lengser setelah tiga dari empat partai oposisi utama Venezuela mendukung proposal untuk mencopot Guaido, yang hanya didukung oleh partai Popular Will-nya sendiri.
Setelah pemungutan suara, Guaido mengatakan langkah itu akan menciptakan "kekosongan kekuasaan" yang dapat mendorong lebih banyak negara asing untuk mengakui pemerintahan Maduro.
“Jika tidak ada pemerintah sementara, siapa yang akan mereka akui sebagai gantinya,” katanya.
“Hari ini kita telah melompat ke dalam jurang. Dan menyerah pada alat penting dalam perjuangan kita,” imbuhnya seperti dikutip dari AP, Sabtu (31/12/2022).
Lawan Guaido mengatakan cara baru untuk berhubungan dengan pemilih harus ditemukan. Pemerintah sementara tidak memiliki pengaruh atas institusi lokal dan tidak dapat memberikan layanan dasar, dengan beberapa orang Venezuela mengejeknya sebagai pemerintah “palsu”.
“Dengan berat hati saya melakukan pemungutan suara ini,” kata Luis Silva, anggota partai Aksi Demokratik yang berpartisipasi dalam sesi pemungutan suara online.
“Kami belum dapat mengambil keputusan dengan suara bulat, tetapi kami perlu mencari strategi baru,” sambungnya.