Putin Disebut Berencana Kabur ke Venezuela Jika Rusia Kalah Perang

Kamis, 08 Desember 2022 - 13:11 WIB
loading...
Putin Disebut Berencana...
Presiden Vladimir Putin disebut memiliki rencana melarikan diri ke Venezuela jika Rusia kalah perang di Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Presiden Vladimir Putin memiliki rencana untuk melarikan diri jika Rusia kalah dalam perangnya di Ukraina yang dimulai sejak Februari. Rencana itu diungkap mantan penulis pidato untuk kepala Kremlin, Abbas Gallyamov, pada Rabu.

Gallyamov, yang juga seorang analis politik, mengatakan sumber tepercaya mengatakan kepadanya bahwa Kremlin, sejak musim semi, telah mengembangkan rencana cadangan untuk potensi kekalahan di Ukraina, yang melibatkan Putin dan pimpinan puncaknya lainnya melarikan diri ke Venezuela.

"Saya biasanya tidak menceritakan kembali cerita orang dalam, tetapi hari ini saya akan membuat pengecualian. Pertama, saya terlalu mempercayai sumbernya, dan kedua, informasinya sangat menarik," tulis Gallyamov di saluran Telegramnya, seperti dikutip Newsweek, Kamis (8/12/2022).

Menurut Gallyamov, proyek tersebut secara tidak resmi diberi nama "Bahtera Nuh".



Argentina dan Venezuela diduga menjadi pilihan utama bagi Putin untuk melarikan diri, tetapi China dipertimbangkan pada tahap awal pembicaraan.

"Seperti yang tersirat dari namanya [Bahtera Nuh], ini adalah tentang menemukan tanah baru di mana Anda dapat pergi jika menjadi sangat tidak nyaman di Tanah Air Anda," tulis Gallyamov.

"Rombongan pemimpin tidak mengecualikan bahwa dia akan kalah perang, kehilangan kekuasaan dan dia harus segera mengungsi ke suatu tempat."

Gallyamov, yang telah tinggal di pengasingan di Israel sejak 2018, mengatakan sumbernya mengatakan kepadanya bahwa Yury Kurilin, wakil presiden dan kepala staf perusahaan energi Rusia; Rosneft, adalah "orang di lapangan" yang membuat semua pengaturan untuk potensi evakuasi ke Venezuela.

"Di musim panas, dia secara resmi mengundurkan diri dari [Rosneft] dan sekarang mengabdikan dirinya sepenuhnya pada 'Bahtera Nuh'," tulis Gallyamov.

"Dia memiliki kewarganegaraan Amerika dan koneksi yang baik. Dia lulus dari Universitas Hayward di California [dan] bekerja di struktur BP, termasuk di posisi tinggi direktur urusan perusahaan."

Pencarian oleh Newsweek menemukan Kurilin masih terdaftar sebagai wakil presiden dan kepala staf Rosneft di situs-situs termasuk halaman profil perusahaan Wall Street Journal.

“Sayangnya, sumber saya tidak mengetahui detail lainnya, namun, apa yang telah dikatakan cukup untuk dipahami: ketika mereka [Rusia] mengatakan bahwa 'semuanya berjalan sesuai rencana', masuk akal untuk mengklarifikasi yang mana. Mereka tampaknya memiliki lebih dari satu rencana," pungkas Gallyamov.

Rosneft dan Kementerian Luar Negeri Rusia belum bisa dimintai komentar terkait informasi yang diungkap Gallyamov.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Putin: Tentara Bayaran...
Putin: Tentara Bayaran Asing yang Bela Ukraina Dianggap Teroris!
Ukraina Terima Gencatan...
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari, Berikut 4 Dampaknya bagi Perang Rusia
Berikut Detail Kesepakatan...
Berikut Detail Kesepakatan Gencatan Senjata Ukraina dan Rusia selama 30 Hari
Rekomendasi
Ahok 8 Jam Diperiksa...
Ahok 8 Jam Diperiksa Kejagung: Intinya Saya Mau Membantu
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Diperiksa Penyidik Kejagung,...
Diperiksa Penyidik Kejagung, Ahok Ngaku Tak Ditanyai Soal BBM Oplosan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
1 jam yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
3 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
4 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Houthi Yaman Siap Serang...
Houthi Yaman Siap Serang Israel jika Perang Gaza Berlanjut
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved