Gelar Latihan Militer, Iran Kerahkan Drone Hingga Jet Tempur

Sabtu, 31 Desember 2022 - 08:02 WIB
loading...
Gelar Latihan Militer,...
Iran menggelar latihan militer di pesisir Teluk Oman pada Jumat. Foto/Daily Mail
A A A
TEHERAN - Militer Iran telah memulai latihan tahunannya di di wilayah pesisir Teluk Oman dan dekat Selat Hormuz yang strategis pada hari Jumat. Itu dilakukan saat pihak berwenang negara itu terus menindak tegas aksi protes anti pemerintah yang telah berjalan selama tiga bulan.

Stasiun televisi Iran melaporkan militer meluncurkan drone, jet tempur dan helikopter untuk berpartisipasi dalam latihan yang berlangsung di wilayah strategis dan sangat penting untuk pasokan energi global.

Dilansir dari Daily Mail, Sabtu (31/12/2022), dikatakan juga bahwa komando dan infanteri lintas udara Iran akan berpartisipasi dalam latihan yang diberinama 'Zolfaghar-1401', bersama dengan pesawat angkut militer dan kapal selam.

Militer Iran juga akan menembakkan rudal dan sistem pertahanan udara dalam manuver yang ditujukan untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi ancaman dari negara asing dan kemungkinan invasi.



Iran secara teratur mengadakan latihan seperti ini untuk meningkatkan kekuatan pertahanan dan menguji senjata.

Desember lalu, Pengawal Revolusi Iran menggelar apa yang disebut latihan militer 'besar' di sekitar Selat Hormuz di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) atas program nuklirnya.

Latihan lima hari itu melibatkan pelatihan pasukan darat, laut dan udara, menurut para pemimpin militer.

Saat itu latihan yang disebut Latihan Nabi Besar berlangsung hanya dua hari setelah pembicaraan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia lainnya bubar tanpa kesepakatan.



Negeri Mullah itu saat ini tengah diguncang aksi demonstrasi menyusul kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun saat ditahan oleh polisi morali negara tersebut.

Sejak pertengahan September, Iran telah menyaksikan banjir protes anti-pemerintah yang menyerukan diakhirinya lebih dari empat dekade pemerintahan ulama negara itu.

Awal bulan ini, pengunjuk rasa pertama digantung setelah rezim menuduhnya melukai seorang anggota paramiliter dengan pisau.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4050 seconds (0.1#10.140)