Kecolongan Drone Korea Utara, Militer Korea Selatan Minta Maaf

Rabu, 28 Desember 2022 - 02:09 WIB
loading...
Kecolongan Drone Korea...
Militer Korea Selatan meminta maaf karena gagal menembak jatuh drone Korea Utara. Foto/Defence Talk
A A A
SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) meminta maaf karena gagal menembak jatuh drone Korea Utara (Korut) yang melintasi perbatasan untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Militer Korsel sempat mengerahkan pesawat dan helikopter tempur pada awal pekan ini, tetapi mereka gagal menembak jatuh drone Korut yang terbang pulang atau menghilang dari radar.

Ini menimbulkan pertanyaan serius tentang jaringan pertahanan udara Korea Selatan pada saat ketegangan tetap tinggi selama uji coba rudal Korea Utara tahun ini.

Pada hari Selasa, militer Korsel kembali meluncurkan jet tempur dan helikopter serang setelah melihat jalur penerbangan yang mencurigakan di area garis depan. Kantor distrik setempat bahwkan sempat mengirim pesan teks darurat yang memberi tahu penduduk tentang gelombang baru drone Korut. Tetapi militer kemudian mengatakan itu adalah sekawanan burung.

Baca: Kecele, Jet Tempur Korsel Kejar Kawanan Burung karena Dikira Drone Korut

"Militer merasa menyesal karena gagal menembak jatuh drone Korea Utara dan menyebabkan kekhawatiran publik yang besar," kata Kepala Direktur Operasi di Kepala Staf Gabungan Korsel, Letnan Jenderal Kang Shin Chul, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi seperti dikutip dari AP, Rabu (28/12/2022).

Kang mengakui Korsel tidak memiliki kapasitas untuk mendeteksi dan menyerang drone pengintai kecil dengan lebar sayap kurang dari 3 meter (9,8 kaki) meskipun memiliki aset untuk mendeteksi dan menjatuhkan drone tempur yang lebih besar.

Kang mengatakan Korsel akan membentuk unit drone dengan berbagai kapasitas dan secara agresif mengerahkan aset militer untuk menembak jatuh drone musuh.

Ini adalah pertama kalinya pesawat tak berawak atau drone Korut memasuki wilayah udara Korsel sejak 2017. Penerbangan pesawat tak berawak itu terjadi tiga hari setelah Korsel mengatakan Korut meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek, memperpanjang rekor aktivitas pengujiannya tahun ini.

Korut kerap menggembar-gemborkan program pesawat tak berawaknya, dan pejabat Korsel sebelumnya mengatakan Pyongyang memiliki sekitar 300 pesawat tak berawak.

Baca: Balas Kim Jong-un, Korea Selatan Kirim Drone ke Langit Korea Utara

Mempunyai drone canggih adalah salah satu di antara sistem senjata modern yang telah dijanjikan oleh pemimpin Korut Kim Jong-un, bersama dengan multi-hulu ledak, rudal nuklir yang diluncurkan di bawah air, dan satelit mata-mata.

Usai insiden ini, Presiden Korsel Yoon Suk-yeol menyerukan pertahanan udara yang lebih kuat dan drone siluman berteknologi tinggi.

“Kami memiliki rencana untuk membuat unit drone militer yang bertugas memantau fasilitas militer utama di Korea Utara. Tapi kami akan memajukan pembentukan unit drone sesegera mungkin karena insiden kemarin,” kata Yoon dalam pertemuan rutin Dewan Kabinet.

“Kami juga akan memperkenalkan drone siluman canggih dan meningkatkan kemampuan pengawasan kami,” imbuhnya.

Dia mengatakan bahwa militer Korsel membutuhkan kesiapan dan latihan yang lebih intensif untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh drone Korut.

Baca: Usai Serangan Drone Korut, Presiden Yoon Akui Korea Selatan Kurang Kesiapan Militer
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang, Terbang 800 Km
Penampakan Kapal Bantuan...
Penampakan Kapal Bantuan Gaza yang Dirudal Drone Israel Lalu Diselamatkan Malta
Drone Israel Serang...
Drone Israel Serang Kapal Bantuan Gaza di Perairan Internasional
Kim Jong-un Perintahkan...
Kim Jong-un Perintahkan Kapal Perang Korea Utara Segera Dilengkapi Senjata Nuklir
Rumah Eks Presiden Korsel...
Rumah Eks Presiden Korsel Digerebek untuk Penyelidikan terhadap Dukun dan Hadiah Mewah
Negara Kaya Asia Ini...
Negara Kaya Asia Ini Terancam Krisis Utang, APBN Tekor Nyaris Rp1.186 Triliun per Tahun
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
IPW Nilai Pengerahan...
IPW Nilai Pengerahan TNI di Kejaksaan Perlu Ditinjau Ulang
PP ISNU Sebut Beasiswa...
PP ISNU Sebut Beasiswa Filantropis Cetak Generasi Unggul dan Inovatif
Laporkan Dedi Mulyadi...
Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Terkait Program Barak Militer, Warga Babelan: Melanggar Hak Asasi
Berita Terkini
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
India Tuding Pakistan...
India Tuding Pakistan Alami Kebuntuan Militer, Berikut 5 Alasannya
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Infografis
Pasukan Korea Utara...
Pasukan Korea Utara Kembali ke Garis Depan Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved