Menlu Wang Yi Peringatkan Blinken: AS Menikam China dari Belakang!
loading...
A
A
A
BEIJING - Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi memperingatkan Menlu AS Antony Blinken bahwa Washington harus menghentikan "trik lama intimidasi sepihak" yang diberikannya ke Beijing.
Kedua diplomat top itu melakukan panggilan telepon atas permintaan Washington, ungkap pernyataan pemerintah China.
“Harus ditunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak boleh mengejar dialog dan kerja sama sambil menahan dan menikam China dari belakang,” tegas Wang kepada Blinken, menurut pembacaan panggilan telepon yang diedarkan Kementerian Luar Negeri China.
Wang menambahkan, “Efeknya, itu masih trik lama dari intimidasi sepihak. Itu tidak berhasil dengan China di masa lalu, juga tidak akan berhasil di masa depan.”
Wang menambahkan, “Washington harus menganggap serius keprihatinan sah China, berhenti menahan dan menekan pembangunan China, dan khususnya berhenti menggunakan taktik salami untuk terus-menerus menantang garis merah China.”
Taktik salami mengacu pada praktik negosiasi yang berulang kali mengamankan konsesi kecil dan bertahap.
Washington dan Beijing harus membangun “kesepakatan bersama” yang dicapai presiden AS dan China selama pertemuan mereka baru-baru ini di Indonesia, Wang menekankan.
“Mentalitas zero-sum hanya akan membawa kedua negara besar saling melemahkan dan bertabrakan langsung. Dan tidak bisa lebih jelas siapa yang benar dan siapa yang salah,” ujar dia.
Kedua diplomat top itu melakukan panggilan telepon atas permintaan Washington, ungkap pernyataan pemerintah China.
“Harus ditunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak boleh mengejar dialog dan kerja sama sambil menahan dan menikam China dari belakang,” tegas Wang kepada Blinken, menurut pembacaan panggilan telepon yang diedarkan Kementerian Luar Negeri China.
Wang menambahkan, “Efeknya, itu masih trik lama dari intimidasi sepihak. Itu tidak berhasil dengan China di masa lalu, juga tidak akan berhasil di masa depan.”
Wang menambahkan, “Washington harus menganggap serius keprihatinan sah China, berhenti menahan dan menekan pembangunan China, dan khususnya berhenti menggunakan taktik salami untuk terus-menerus menantang garis merah China.”
Taktik salami mengacu pada praktik negosiasi yang berulang kali mengamankan konsesi kecil dan bertahap.
Washington dan Beijing harus membangun “kesepakatan bersama” yang dicapai presiden AS dan China selama pertemuan mereka baru-baru ini di Indonesia, Wang menekankan.
“Mentalitas zero-sum hanya akan membawa kedua negara besar saling melemahkan dan bertabrakan langsung. Dan tidak bisa lebih jelas siapa yang benar dan siapa yang salah,” ujar dia.