Arab Saudi Minta Taliban Cabut Larangan Kuliah bagi Perempuan Afghanistan

Jum'at, 23 Desember 2022 - 01:30 WIB
loading...
Arab Saudi Minta Taliban...
Arab Saudi Minta Taliban Cabut Larangan Kuliah bagi Perempuan Afghanistan. FOTO/Reuters
A A A
RIYADH - Sikap Taliban yang melarang kaum perempuan Afghanistan untuk mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi memantik reaksi dari seluruh penjuru dunia. Tak terkecuali dari negara-negara Timur Tengah.

Arab Saudi pada Rabu (21/12/2022), meminta Taliban untuk mencabut larangan bagi kaum perempuan untuk mengejar pendidikan tinggi. Seruan itu datang sehari setelah Taliban memerintahkan perempuan di seluruh negeri untuk segera berhenti kuliah di universitas swasta dan negeri sampai pemberitahuan lebih lanjut.



Seperti dikutip dari Arab News, Kementerian Luar Negeri Kerajaan Saudi mengungkapkan keterkejutan dan penyesalan atas keputusan tersebut dan mengatakan hal itu disambut dengan keheranan di semua negara Muslim.

Kementerian tersebut mengatakan, keputusan itu menyangkal hak hukum penuh perempuan Afghanistan dan hak atas pendidikan yang berkontribusi untuk mendukung keamanan, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran di Afghanistan.

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) juga mengecam keputusan tersebut. OKI menyerukan kepada Taliban untuk membatalkan keputusan itu “demi menjaga konsistensi antara janji mereka dan keputusan aktual”.

“Menangguhkan akses siswa perempuan ke universitas Afghanistan, Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha percaya, akan sangat merusak kredibilitas pemerintah yang ada, sama seperti hal itu akan menyangkal hak dasar perempuan dan perempuan Afghanistan untuk pendidikan, pekerjaan, dan keadilan sosial,” tweet OKI.



Pasukan keamanan Taliban di ibu kota Afghanistan pada hari Rabu memberlakukan larangan pendidikan tinggi bagi perempuan dengan memblokir akses mereka ke universitas. Para mahasiswi di Afghanistan difilmkan tengah menangis dan menghibur satu sama lain di luar satu kampus di Kabul.

Taliban mengeluarkan larangan tanpa batas waktu pendidikan universitas untuk perempuan Afghanistan. Larangan itu dikeluarkan Kementerian Pendidikan Tinggi dalam sebuah surat pada hari Selasa. Larangan berlaku disemua universitas negeri dan swasta.

“Anda semua diberitahu untuk melaksanakan perintah penangguhan pendidikan perempuan tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut,” bunyi surat yang ditandatangani Menteri Pendidikan Tinggi Neda Mohammad Nadeem. Juru bicara kementerian, Ziaullah Hashimi, yang men-tweet surat itu, mengonfirmasi perintah tersebut melalui pesan teks kepada AFP yang dilansir Rabu (21/12/2022).

Larangan pendidikan tinggi datang kurang dari tiga bulan setelah ribuan pelajar perempuan mengikuti ujian masuk universitas di seluruh negeri, dengan banyak yang bercita-cita memilih jurusan teknik dan kedokteran sebagai karier masa depan.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1905 seconds (0.1#10.140)