China Minta AS Cabut Sanksi Iran

Selasa, 20 Desember 2022 - 16:35 WIB
loading...
A A A
Bulan lalu, 35 anggota dewan IAEA mengeluarkan resolusi, menyerukan kerja sama penuh dari Iran setelah badan tersebut menerbitkan sebuah laporan yang menyimpulkan bahwa "tidak ada kemajuan" dalam penyelidikan jangka panjang terhadap bahan nuklir yang tidak diumumkan di negara tersebut. China dan Rusia memberikan suara menentang resolusi tersebut.

Ketegangan antara Iran dan Barat telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena protes anti-pemerintah di Republik Islam dan tuduhan bahwa Iran telah memberi Rusia drone untuk perangnya di Ukraina.



Teheran telah mengakui memasok drone ke Moskow tetapi mengatakan itu terjadi sebelum invasi ke Ukraina pada Februari.

Pada saat yang sama, AS telah mengintensifkan sanksi terhadap Iran. Bulan lalu, pemerintahan Biden mengumumkan sanksi baru terhadap 13 perusahaan dari China, Hong Kong, dan Uni Emirat Arab, menuduh mereka mengurangi penjualan petrokimia Iran dan produk minyak bumi kepada pembeli di Asia Timur.

Pekan lalu, pemerintah AS mengatakan telah memasukkan daftar hitam perusahaan pengawasan video China yang katanya telah membantu Pengawal Revolusi Iran memperoleh teknologi buatan AS, yang dilarang di bawah sanksi Amerika.

Beijing telah lama mengatakan sanksi tidak akan menyelesaikan krisis nuklir.

Awal tahun ini Presiden Xi Jinping bertemu dengan koleganya dari Iran Ibrahim Raisi di Uzbekistan, setelah itu wakil perdana menteri Hu Chunhua menindaklanjuti dengan kunjungan ke Teheran, di mana dia mengatakan China tidak akan goyah dalam tekadnya untuk mengembangkan kemitraan strategis yang komprehensif.

Tidak seperti Barat, China menolak untuk mengkritik tindakan keras Teheran terhadap aksi protes yang melanda Iran, dengan mengatakan itu adalah masalah domestik.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1995 seconds (0.1#10.140)