Mantan Calon Presiden AS Soroti Skandal Twitter: FBI Harus Dihapus

Selasa, 20 Desember 2022 - 08:00 WIB
loading...
A A A
Twitter dilaporkan mempekerjakan lusinan agen FBI dan veteran intelijen serta militer lainnya dalam beberapa tahun terakhir.

Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang ketidakberpihakan platform bahkan sebelum gugatan diajukan oleh jaksa agung Missouri dan Louisiana yang terungkap awal tahun ini bahwa karyawan secara teratur bertemu dengan perwakilan lembaga pemerintah AS untuk mengoordinasikan pelarangan dan penindasan akun serta narasi tertentu.

Meski Paul mempertanyakan kegagalan Twitter untuk membuat File Twitter menjadi skandal yang menurutnya pantas, dia didorong survei baru-baru ini yang menunjukkan 70% orang Amerika percaya Kongres harus mengambil tindakan untuk mengakhiri kolusi antara Big Tech dan Big Brother.

FBI mengatakan dalam pernyataan yang dirilis setelah publikasi File Twitter bahwa agensi tersebut "secara teratur terlibat dengan entitas sektor swasta untuk memberikan informasi khusus untuk mengidentifikasi aktivitas subversif, tidak diumumkan, terselubung, atau kriminal dari aktor pengaruh jahat asing yang teridentifikasi."

FBI menambahkan, "Entitas sektor swasta secara mandiri membuat keputusan tentang tindakan apa, jika ada, yang mereka ambil pada platform mereka dan untuk pelanggan mereka setelah FBI memberi tahu mereka."

(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1136 seconds (0.1#10.140)