Zelensky: Ukraina Sedang dalam Proses Peroleh Sistem Rudal Patriot AS
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina sedang dalam proses memperoleh sistem pertahanan rudal Patriot dari Amerika Serikat (AS).
Rusia sudah mengancam akan menargetkan senjata pertahanan canggih itu jika benar-benar dikerahkan ke Ukraina.
“Prosesnya sedang berlangsung dan saya pribadi terlibat di dalamnya. Ini sangat diperlukan...(dan) penting bagi kami,” kata Zelensky kepada media Prancis yang dilansir kantor berita Ukraina, Ukrinform, Senin (19/12/2022).
Pemimpin Ukraina itu mengatakan dia terlibat langsung dalam masalah ini karena hubungan pribadinya dengan Presiden AS Joe Biden.
Menurut Zelensky, dia juga telah berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang sistem rudal Crotale yang diterima Ukraina dari Prancis bulan lalu.
“Saya tidak tahu bagaimana fungsinya di lapangan, mereka belum dikerahkan,” kata Zelensky.
Dia mengatakan Kiev juga sedang menunggu keputusan dari Italia dan Prancis tentang pengiriman sistem pertahanan udara SAMP/T Mamba.
Sementara itu, terkait situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, pemimpin Ukraina mengeklaim ada 500 tentara Rusia yang dikerahkan di daerah tersebut.
"Mengenai apa yang terjadi di sana, saya pikir semuanya tergantung pada 500 petarung ini,” ujarnya.
Di tempat lain, perusahaan energi nasional Ukraina; Ukrenergo, mengumumkan bahwa semua pembangkit nuklir di negara itu bekerja sesuai kapasitasnya, kecuali Zaporizhzhia, yang terus dalam "mode mati".
Operator nuklir milik negara Rusia, Rosenergoatom, pada hari Sabtu mengumumkan dimulainya pembangunan "bantalan pengaman" untuk melindungi tempat penyimpanan limbah nuklir di Zaporizhzhia.
Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan salah satu dari 10 pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia, telah berada di bawah kendali pasukan Rusia sejak Maret, segera setelah dimulainya perang di Ukraina.
Ketakutan akan bencana nuklir tetap ada di tengah laporan penembakan di sekitar area tersebut.
Pada hari Jumat, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin mengatakan putaran baru pembicaraan dengan Badan Energi Atom Internasional tentang situasi di Zaporizhzhia akan segera diadakan di Moskow.
Rusia sudah mengancam akan menargetkan senjata pertahanan canggih itu jika benar-benar dikerahkan ke Ukraina.
“Prosesnya sedang berlangsung dan saya pribadi terlibat di dalamnya. Ini sangat diperlukan...(dan) penting bagi kami,” kata Zelensky kepada media Prancis yang dilansir kantor berita Ukraina, Ukrinform, Senin (19/12/2022).
Pemimpin Ukraina itu mengatakan dia terlibat langsung dalam masalah ini karena hubungan pribadinya dengan Presiden AS Joe Biden.
Menurut Zelensky, dia juga telah berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang sistem rudal Crotale yang diterima Ukraina dari Prancis bulan lalu.
“Saya tidak tahu bagaimana fungsinya di lapangan, mereka belum dikerahkan,” kata Zelensky.
Dia mengatakan Kiev juga sedang menunggu keputusan dari Italia dan Prancis tentang pengiriman sistem pertahanan udara SAMP/T Mamba.
Sementara itu, terkait situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, pemimpin Ukraina mengeklaim ada 500 tentara Rusia yang dikerahkan di daerah tersebut.
"Mengenai apa yang terjadi di sana, saya pikir semuanya tergantung pada 500 petarung ini,” ujarnya.
Di tempat lain, perusahaan energi nasional Ukraina; Ukrenergo, mengumumkan bahwa semua pembangkit nuklir di negara itu bekerja sesuai kapasitasnya, kecuali Zaporizhzhia, yang terus dalam "mode mati".
Baca Juga
Operator nuklir milik negara Rusia, Rosenergoatom, pada hari Sabtu mengumumkan dimulainya pembangunan "bantalan pengaman" untuk melindungi tempat penyimpanan limbah nuklir di Zaporizhzhia.
Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan salah satu dari 10 pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia, telah berada di bawah kendali pasukan Rusia sejak Maret, segera setelah dimulainya perang di Ukraina.
Ketakutan akan bencana nuklir tetap ada di tengah laporan penembakan di sekitar area tersebut.
Pada hari Jumat, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin mengatakan putaran baru pembicaraan dengan Badan Energi Atom Internasional tentang situasi di Zaporizhzhia akan segera diadakan di Moskow.
(min)