Jet Siluman F-35B AS Mendarat dengan Hidung Pesawat, Pilot Terlontar Dramatis
loading...
A
A
A
Pada saat itulah pilot melontarkan diri keluar dari kokpit dengan membawa parasut, yang mengembang di udara sebelum melayang ke tanah.
Produsen jet tempur F-35, Lockheed Martin, mengakui kecelakaan itu dalam sebuah pernyataan.
"Kami mengetahui kecelakaan F-35B di landasan bersama di Pangkalan Cadangan Gabungan Stasiun Udara Angkatan Laut di Fort Worth dan memahami bahwa pilot berhasil keluar," kata perusahaan itu, seperti dikutip Mail Online, Jumat (6/2/2022).
"Keselamatan adalah prioritas kami, dan kami akan mengikuti protokol penyelidikan yang sesuai," lanjut pernyataan Lockheed Martin.
Lockheed Martin merakit jet tempur F-35B di fasilitas yang berbagi landasan pacu dengan pangkalan Angkatan Laut.
Jet tempur inovatif ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015 dan telah dilanda masalah dalam beberapa tahun terakhir.
Musim panas yang lalu Angkatan Udara Amerika mengandangkan 300 unit F-35B-nya—yang menelan biaya sekitar USD23 miliar secara kolektif—karena sistem ejeksi yang salah.
Yang dipermasalahkan adalah peluru peledak di dalam kursi ejeksi F-35 yang melontarkan pilot dari pesawat dalam keadaan darurat.
"Karena sangat berhati-hati, unit ACC [Komando Tempur Udara] akan melakukan stand-down pada 29 Juli untuk mempercepat proses pemeriksaan," kata seorang juru bicara ACC kepada Mail Online pada saat itu.
Pada bulan Februari tahun ini, jet tempur F-35B Lightning II jatuh saat mendarat di kapal induk USS Carl Vinson di Laut China Selatan.
Produsen jet tempur F-35, Lockheed Martin, mengakui kecelakaan itu dalam sebuah pernyataan.
"Kami mengetahui kecelakaan F-35B di landasan bersama di Pangkalan Cadangan Gabungan Stasiun Udara Angkatan Laut di Fort Worth dan memahami bahwa pilot berhasil keluar," kata perusahaan itu, seperti dikutip Mail Online, Jumat (6/2/2022).
"Keselamatan adalah prioritas kami, dan kami akan mengikuti protokol penyelidikan yang sesuai," lanjut pernyataan Lockheed Martin.
Lockheed Martin merakit jet tempur F-35B di fasilitas yang berbagi landasan pacu dengan pangkalan Angkatan Laut.
Jet tempur inovatif ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015 dan telah dilanda masalah dalam beberapa tahun terakhir.
Musim panas yang lalu Angkatan Udara Amerika mengandangkan 300 unit F-35B-nya—yang menelan biaya sekitar USD23 miliar secara kolektif—karena sistem ejeksi yang salah.
Yang dipermasalahkan adalah peluru peledak di dalam kursi ejeksi F-35 yang melontarkan pilot dari pesawat dalam keadaan darurat.
"Karena sangat berhati-hati, unit ACC [Komando Tempur Udara] akan melakukan stand-down pada 29 Juli untuk mempercepat proses pemeriksaan," kata seorang juru bicara ACC kepada Mail Online pada saat itu.
Pada bulan Februari tahun ini, jet tempur F-35B Lightning II jatuh saat mendarat di kapal induk USS Carl Vinson di Laut China Selatan.