Menimba Ilmu dan Perkaya Pengalaman Lewat Program Pertukaran Pelajar ‘YES’ ke AS

Jum'at, 10 Juli 2020 - 20:26 WIB
loading...
Menimba Ilmu dan Perkaya...
Narasumber dan beberapa peserta webinar FOKUS SINDO : Jitu Dapat Program Pertukaran Pelajar YES ke AS berfoto bersama setelah acara, Rabu (8/7). FOTO/Multimedia Sindo
A A A
JAKARTA - Program pertukaran pelajar ke luar negeri memiliki banyak manfaat. Bukan hanya dari sisi akademis, tetapi juga untuk membentuk kepribadian yang mandiri, mengasah cara pikir kritis dan juga melatih leadership skills siswa.

Salah satu program pertukaran yang paling diminati oleh siswa-siswi di Tanah Air adalah Kennedy Lugar Youth Exchange and Study (YES). Agenda tahunan yang diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) ini sudah diikuti lebih dari 1.000 siswa sejak dibentuk pada 2003. Di Indonesia, program YES terlaksana berkat kerja sama Kedutaan Besar AS dengan Bina Antarbudaya. Bina Antarbudaya merupakan mitra AFS Intercultural Programs, salah satu organisasi pertukaran antarbudaya terbesar di dunia. Sejak 2003, setiap tahun 80 siswa-siswi Indonesia mengikuti program ini ke Negeri Paman Sam.

Assistant Cultural Affairs Officer Kedutaan Besar AS di Jakarta Emily Abraham mengatakan program YES ini adalah bentuk dari hubungan baik Indonesia dengan AS. YES juga menjembatani pelajar Indonesia memelajari banyak hal di AS.

(Baca: Soal Kebijakan Baru AS Terkait Pelajar Asing, Ini Kata Kemlu RI )

“Tidak hanya saling belajar satu sama lain, tetapi juga menyadari persamaan, tantangan, dan juga peluang yang terjadi di negara lain,” ujar Emily dalam webinar FOKUS SINDO: Jitu Dapat Program Pertukaran Pelajar ‘Yes’ ke AS, Rabu (8/7) lalu. Selain Emily, webinar tersebut juga menghadirkan Sending Coordinator Bina Antarbudaya Sari Tjakrawiralaksana serta alumni YES 2019-2002 Bahrul Ulum.

Emily menambahkan beasiswa YES diberikan kepada para pelajar sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat, termasuk pesantren, yang berasal dari negara dengan populasi mayoritas Muslim, salah satunya yaitu Indonesia. Di Negeri Paman Sam, para siswa-siswi asal Indonesia tinggal bersama keluarga asli AS atau yang biasa disebut host family selama 10 bulan. Di sana mereka menjalani kegiatan belajar di tingkat SMA seperti biasa, sama halnya dengan pelajar AS pada umumnya. Emily juga menegaskan program ini tidak memandang latar belakang suku, agama, dan ras.

Pelajar SMA dan sederajat di seluruh Tanah Air sangat didorong untuk mengikuti program ini karena memiliki manfaat luar biasa. Lalu, bagaimana cara mendaftar program ini? “Pendaftaran berkasnya dilakukan secara online, mulai dari persyaratan nilai rapor, keaktifan siswa di dalam dan luar sekolah, serta data-data lainnya,” jelas Sari. Seluruh persyaratan serta informasi terkini bisa diakses langsung ke situs resmi afsindonesia.org/about-afs/scholarships atau langsung cek Instagram @binaantarbudaya serta Twitter @binabud.

Nah, ada 20 chapter atau kantor cabang di seluruh provinsi Indonesia untuk membantu para siswa-siswi mengikuti seleksi pertukaran pelajar. Mulai dari seleksi berkas secara online, wawancara, interaksi kelompok, dan seleksi nasional.

Sari juga menjelaskan, seleksi tersebut bukan dilakukan secara bersamaan, melainkan secara bertahap. Jadi, apabila sudah lolos dalam seleksi administrasi, maka peserta akan lanjut ke tahap wawancara. Setelah lolos di wawancara, lalu belajar di interaksi kelompok untuk menyaring kembali peserta yang akan ikut seleksi nasional di Jakarta. “Setiap tahunnya kita memberangkatkan 80 orang saja,” tambah Sari.

Dia menambahkan, peserta yang ingin mengikuti program ini tidak perlu merasa khawatir tentang akomodasi, tempat tinggal, uang saku, pun dengan asuransi kesehatan karena semua ditanggung oleh penyelenggara. “Di AS nanti mereka tinggal bersama keluarga Amerika Serikat. Keluarga yang menjadi host family sebelumnya juga sudah melalui penyeleksian khusus oleh pemerintah AS, mulai dari background keluarga, lokasi rumah, beserta persiapan lainnya. Selain itu, ada juga teman (buddy) yang merupakan volunteer dari kami. Dia bertanggung jawab untuk setiap peserta, mendampingi dan menjadi penghubung antara peserta dan orang tua angkatnya,” papar Sari.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Upgrade Besar-besaran...
China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Wanita Ini Gugat Lab...
Wanita Ini Gugat Lab DNA karena Hasil yang Keliru Membuatnya Terlanjur Aborsi
3 Anggota Keluarga Donald...
3 Anggota Keluarga Donald Trump yang Mendapat Untung Besar dari Kripto
Aneh tapi Nyata, Kepala...
Aneh tapi Nyata, Kepala Wanita Ini Terputus di Bagian Dalam tapi Berhasil Disambungkan Kembali
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Presiden Singapura Shanmugaratnam...
Presiden Singapura Shanmugaratnam Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar 3 Mei
Rekomendasi
Legislator Partai Perindo...
Legislator Partai Perindo Lam Marganda Silaban Perjuangkan Pembangunan Infrastruktur dan Pertanian di Humbang Hasundutan
Sambut A Minecraft Movie,...
Sambut A Minecraft Movie, Cinepolis Cinemas Luncurkan Virtual Cinema Experience
Atlet Berkuda Indonesia...
Atlet Berkuda Indonesia Juara Toscana Tour 2025, PP Pordasi Susun Langkah Strategis di IKN
Berita Terkini
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
1 jam yang lalu
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
2 jam yang lalu
Panglima Militer Israel...
Panglima Militer Israel Sebut Tujuan Perang Gaza Tidak Akan Tercapai, Ini 3 Pemicunya
3 jam yang lalu
Siapa Syekh Mishary?...
Siapa Syekh Mishary? Imam Kuwait yang Pernah Mengkritik Hamas dan Selalu Memuji Raja Salman
4 jam yang lalu
Uni Eropa Larang Calon...
Uni Eropa Larang Calon Anggotanya Rayakan Kemenangan Perang Dunia II di Moskow
5 jam yang lalu
Pasukan Elite Israel...
Pasukan Elite Israel Brigade Golani Tandatangani Petisi Minta Perang Gaza Diakhiri
6 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved