Menimba Ilmu dan Perkaya Pengalaman Lewat Program Pertukaran Pelajar ‘YES’ ke AS

Jum'at, 10 Juli 2020 - 20:26 WIB
loading...
A A A
Lantas, apa saja manfaat mengikuti program pertukaran pelajar ini? Sebagai alumni YES 2019-2020, Bahrul Ulum merasa memperoleh banyak benefit. Selain belajar di negara lain, pelajar asal Makassar, Sulawesi Selatan, ini juga bisa mengembangkan diri menjadi lebih dewasa, melatih skill kepemimpinan, lebih percaya diri, dan mengasah cara pikir kritis.

“Meskipun suka homesick dan awalnya sulit beradaptasi tetapi pertukaran pelajar ini menciptakan pengalaman baru. Terutama bagi saya seorang Muslim yang taat dan harus hidup di keluarga Kristen Protestan yang taat,” jelas Bahrul Ulum, tentang toleransi yang sangat diutamakan dalam program ini. “Saat makan malam biasanya keluarga berdoa dahulu dengan keluarganya, lalu saya dipersilakan berdoa. Toleransi sangat tinggi,” imbuhnya.

Bahrul, siswa Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta Islamic Boarding School, mengungkapkan dia tidak bisa memilih di mana akan tinggal dan bersekolah ketika di AS. “Saya jadi belajar mengenai manajemen ekspektasi, yaitu menerima segala ketetapan tempat tinggal dan belajar itu. Awalnya mikir New York itu kota besar, tapi ternyata enggak,” jelas Bahrul. “Saya ditempatkan di kota kecil, di Negara Bagian New York, yaitu kota Scio. Tapi seru sih, bisa belajar di tengah lingkungan karena keseharian kelurganya adalah berkebun.”

(Baca: Harvard dan MIT Gugat Kebijakan AS Soal Deportasi Mahasiswa Asing )

Selain mengikuti kegiatan belajar, program ini juga mengajarkan peserta untuk aktif mencari pengalaman sebagai sukarelawan. Setiap peserta diwajibkan untuk menjadi sukarelawan komunitas di AS. Sari menjelaskan, apabila peserta dapat menjadi volunteer lebih dari 100 jam, maka akan mendapatkan sertifikat khusus yang ditandatangani langsung oleh Presiden AS.

“Saya mengikuti berbagai kegiatan, salah satunya adalah sukarelawan untuk merawat anjing husky. Pengalaman yang seru, karena baru bagi saya,” cerita Bahrul.

Salah satu manfaat lain yang dirasakan Bahrul adalah makin banyaknya teman dari berbagai negara. “Sekarang merasa jadi banyak saudara di mana-mana. Di AS, bertemua banyak teman-teman dari negara lain, dan sampai sekarang masih berhubungan. Lalu, saya juga jadi memiliki keluarga kedua, yaitu host family saya di Scio, yang memperlakukan saya seperti anak mereka sendiri,” ujarnya.

Program YES juga terbuka bagi pelajar dengan disabilitas. Tidak perlu khawatir, program ini menyediakan akomodasi, fasilitas penuh untuk peserta disabilitas. “Kami sangat mendorong agar pelajar dengan disabilitas untuk mengikuti program ini. Jumlahnya masih sedikit setiap tahunnya. Walau setiap tahun, ada keterwakilan. Kalau ingin mencoba, mulailah persiapkan kebutuhan administrasi dari sekarang dan persiapkan diri dengan percaya diri,” jelas Sari.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta juga memiliki informasi beasiswa untuk program lainnya termasuk untuk mahasiswa. Bagi yang berminat silakan cek akun Instagram @usembassyjkt.
(esn)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1337 seconds (0.1#10.140)