2 Pahlawan Kemerdekaan Maroko dari Penjajahan Prancis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejatinya, cukup banyak pahlawan kemerdekaan Maroko yang berjuang merebut kebebasannya dari kolonialisme Prancis . Dari sekian banyak nama, terdapat beberapa diantaranya yang cukup dikenal banyak orang.
Melihat ke belakang, negara di kawasan Afrika Utara ini memiliki sejarah panjang dalam perjuangannya merebut hak kemerdekaan. Dalam riwayatnya, negara seperti Prancis dan Spanyol pernah menduduki negara tersebut.
Tak tinggal diam, para pejuang dari Maroko pun terus bertempur dan mengeluarkan seluruh tenaganya demi merebut kemerdekaan. Berikut dua pahlawan kemerdekaan Maroko dari penjajahan Prancis.
1. Mohammed V
Raja Mohammed V dikenal luas dalam perannya untuk perjuangan kemerdekaan Maroko dari Prancis dan Spanyol. Dikutip dari laman MoroccoWorldNews, Kamis (15/12/2022), Sidi Mohammed bin Yusef atau biasa disebut Mohammed V merupakan putra dari Yusuf Ben Hasan, sultan Maroko sebelumnya yang ditunjuk Prancis.
Dia menjadi Sultan Maroko sejak 1927. Sampai pada akhirnya sekitar tahun 1953, otoritas kolonial Prancis mengasingkan Mohammed V dan keluarganya.
Dalam perannya menjadi pahlawan kemerdekaan Maroko, Mohammed V dikenal sebagai simbol penting yang menggerakan perlawanan bangsa Maroko.
Pada 11 Januari 1944, kalangan nasionalis Maroko mengeluarkan Manifesto Kemerdekaan Maroko dengan menjadikan Mohammed V sebagai pemimpinnya. Prancis dalam hal ini menanggapinya dengan kontra. Mereka menekan Mohammed V dan menangkap para aktivis nasional disana.
Pasca pengasingan, Mohammed V kembali ke Maroko pada 16 November 1955. Sekali lagi, dia diangkat menjadi Sultan dan semakin menggerakan perlawanan terhadap protektorat Prancis.
Di akhir hayatnya, Mohammed V meninggal pada 26 Februari 1961 di usia 51 tahun. Selama hidupnya, dia telah dianugerahi banyak penghargaan di seluruh Timur Tengah, Prancis, AS, hingga Spanyol.
Salah satu kebijakan ikoniknya selain memperjuangkan kemerdekaan Maroko adalah kala melindungi orang Yahudi dari anti-semitisme yang melanda Eropa selama Perang Dunia II.
2. Mohammed Zerktouni
Pahlawan kemerdekaan Maroko berikutnya adalah Mohammed Zerktouni. Dia merupakan seorang nasionalis berkebangsaan Maroko yang lahir di Casablanca, sekitar tahun 1927.
Dalam riwayatnya, Zerktouni dikenal sebagai salah orang yang cukup aktif di Moroccan Nationalist Movement atau Gerakan Nasional Maroko, sebuah organisasi yang dianggap sebagai simbol perlawanan bangsa Maroko terhadap kolonialisme Prancis.
Dikutip dari laman Yabiladi, Kamis (15/12/2022), masyarakat Maroko berada dalam kekacauan pasca pengasingan Sultan Mohammed Bin Youssef dan keluarganya pada 24 Desember 1953.
Bukannya menyerah pada keadaan, perlawanan pejuang Maroko terhadap Prancis justru semakin menjadi. Pada 15 November 1955, tersebar sebuah selebaran dari sebuah gerakan perlawanan yang menyerukan kepada warga Maroko untuk mobilisasi melawan penjajah.
Dalam hal ini, seorang pejuang bernama Mohamed Zerktouni dan anggota organisasinya menjadi perencana pemboman terhadap sebuah jalur kereta api yang menghubungkan Aljazair dan Casablanca.
Selain itu, dia juga pernah terlibat dalam Central Market Operation, sebuah misi penyerangan ke pasar sentral casablanca di malam natal 24 Desember 1953. Dalam prosesnya, serangan bom yang ditujukan untuk Prancis ini menewaskan sekitar 18 orang.
Melihat ke belakang, negara di kawasan Afrika Utara ini memiliki sejarah panjang dalam perjuangannya merebut hak kemerdekaan. Dalam riwayatnya, negara seperti Prancis dan Spanyol pernah menduduki negara tersebut.
Tak tinggal diam, para pejuang dari Maroko pun terus bertempur dan mengeluarkan seluruh tenaganya demi merebut kemerdekaan. Berikut dua pahlawan kemerdekaan Maroko dari penjajahan Prancis.
1. Mohammed V
Raja Mohammed V dikenal luas dalam perannya untuk perjuangan kemerdekaan Maroko dari Prancis dan Spanyol. Dikutip dari laman MoroccoWorldNews, Kamis (15/12/2022), Sidi Mohammed bin Yusef atau biasa disebut Mohammed V merupakan putra dari Yusuf Ben Hasan, sultan Maroko sebelumnya yang ditunjuk Prancis.
Dia menjadi Sultan Maroko sejak 1927. Sampai pada akhirnya sekitar tahun 1953, otoritas kolonial Prancis mengasingkan Mohammed V dan keluarganya.
Dalam perannya menjadi pahlawan kemerdekaan Maroko, Mohammed V dikenal sebagai simbol penting yang menggerakan perlawanan bangsa Maroko.
Pada 11 Januari 1944, kalangan nasionalis Maroko mengeluarkan Manifesto Kemerdekaan Maroko dengan menjadikan Mohammed V sebagai pemimpinnya. Prancis dalam hal ini menanggapinya dengan kontra. Mereka menekan Mohammed V dan menangkap para aktivis nasional disana.
Pasca pengasingan, Mohammed V kembali ke Maroko pada 16 November 1955. Sekali lagi, dia diangkat menjadi Sultan dan semakin menggerakan perlawanan terhadap protektorat Prancis.
Di akhir hayatnya, Mohammed V meninggal pada 26 Februari 1961 di usia 51 tahun. Selama hidupnya, dia telah dianugerahi banyak penghargaan di seluruh Timur Tengah, Prancis, AS, hingga Spanyol.
Salah satu kebijakan ikoniknya selain memperjuangkan kemerdekaan Maroko adalah kala melindungi orang Yahudi dari anti-semitisme yang melanda Eropa selama Perang Dunia II.
2. Mohammed Zerktouni
Pahlawan kemerdekaan Maroko berikutnya adalah Mohammed Zerktouni. Dia merupakan seorang nasionalis berkebangsaan Maroko yang lahir di Casablanca, sekitar tahun 1927.
Dalam riwayatnya, Zerktouni dikenal sebagai salah orang yang cukup aktif di Moroccan Nationalist Movement atau Gerakan Nasional Maroko, sebuah organisasi yang dianggap sebagai simbol perlawanan bangsa Maroko terhadap kolonialisme Prancis.
Dikutip dari laman Yabiladi, Kamis (15/12/2022), masyarakat Maroko berada dalam kekacauan pasca pengasingan Sultan Mohammed Bin Youssef dan keluarganya pada 24 Desember 1953.
Bukannya menyerah pada keadaan, perlawanan pejuang Maroko terhadap Prancis justru semakin menjadi. Pada 15 November 1955, tersebar sebuah selebaran dari sebuah gerakan perlawanan yang menyerukan kepada warga Maroko untuk mobilisasi melawan penjajah.
Dalam hal ini, seorang pejuang bernama Mohamed Zerktouni dan anggota organisasinya menjadi perencana pemboman terhadap sebuah jalur kereta api yang menghubungkan Aljazair dan Casablanca.
Selain itu, dia juga pernah terlibat dalam Central Market Operation, sebuah misi penyerangan ke pasar sentral casablanca di malam natal 24 Desember 1953. Dalam prosesnya, serangan bom yang ditujukan untuk Prancis ini menewaskan sekitar 18 orang.
(esn)