Guan Yu, Sosok Panglima Perang 3 Kerajaan yang Dijadikan Dewa di China
loading...
A
A
A
Dia mengambil alih komando armada kapal di Sungai Han, usai Jenderal Liu Biao tewas. Setelahnya, pasukan Guan Yu dan Liu Bei bertempur melawan pasukan Cao Cao di Tebing Merah.
Ketika Liu Bei menjadi Raja Shu, Guan diangkat sebagai Jenderal Van. Namun, Guan tidak menginginkannya karena pangkatnya itu sama dengan Huang Chung, sosok yang tak disukainya.
Sosok hebat ini ditangkap dan dieksekusi mati pada tahun 219 Masehi. Ia dinobatkan sebagai dewa perang pada tahun 1594 oleh seorang kaisar dari Dinasti Ming.
Selain itu, Guan juga dianggap sebagai pelindung China beserta warganya. Demi menghormati dan terus mengenang Guan Yu, pemerintah China membangun patung megah dengan tinggi 190 kaki di Hubei, tepatnya di Kota Jingzho pada tahun 2016.
Proyek pembangunan patung yang terbuat dari perunggu itu menelan biaya hingga Rp370 miliar. Sayangnya, pembangunan patung ini menuai banyak protes dan kritik dari masyarakat karena dianggap mengganggu lanskap kota.
Patung ini akhirnya dipindahkan sejauh 8 km dengan biaya pemindahan ratusan miliar rupiah. Di sisi lain, banyak pula pihak yang mengeluh bahwa biaya pembangunan patung terlalu besar, sehingga menciptakan pemborosan.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Ketika Liu Bei menjadi Raja Shu, Guan diangkat sebagai Jenderal Van. Namun, Guan tidak menginginkannya karena pangkatnya itu sama dengan Huang Chung, sosok yang tak disukainya.
Sosok hebat ini ditangkap dan dieksekusi mati pada tahun 219 Masehi. Ia dinobatkan sebagai dewa perang pada tahun 1594 oleh seorang kaisar dari Dinasti Ming.
Selain itu, Guan juga dianggap sebagai pelindung China beserta warganya. Demi menghormati dan terus mengenang Guan Yu, pemerintah China membangun patung megah dengan tinggi 190 kaki di Hubei, tepatnya di Kota Jingzho pada tahun 2016.
Proyek pembangunan patung yang terbuat dari perunggu itu menelan biaya hingga Rp370 miliar. Sayangnya, pembangunan patung ini menuai banyak protes dan kritik dari masyarakat karena dianggap mengganggu lanskap kota.
Patung ini akhirnya dipindahkan sejauh 8 km dengan biaya pemindahan ratusan miliar rupiah. Di sisi lain, banyak pula pihak yang mengeluh bahwa biaya pembangunan patung terlalu besar, sehingga menciptakan pemborosan.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(sya)