Guan Yu, Sosok Panglima Perang 3 Kerajaan yang Dijadikan Dewa di China

Kamis, 15 Desember 2022 - 11:22 WIB
loading...
Guan Yu, Sosok Panglima Perang 3 Kerajaan yang Dijadikan Dewa di China
Guan Yu merupakan jenderal terkemuka dari era kerajaan kuno China. Foto/WorldHistoryPics.com
A A A
BEIJING - Guan Yu merupakan jenderal terkemuka dari era kuno China yang namanya melegenda hingga kini.

Melansir laman Live Science, Guan Yu memiliki kemampuan bela diri yang sangat mumpuni sehingga dijadikan sebagai dewa, usai kematiannya.

Sosok Guan Yu dipandang sebagai simbol kesetiaan dan keberanian bagi masyarakat China. Guan pernah membunuh seorang hakim karena menculik gadis muda.

Ia diketahui hidup di zaman akhir Dinasti Han dan lahir pada tahun 220 Masehi. Semasa hidupnya, ada berbagai peristiwa penting yang berujung pada pembentukan 3 kerajaan, yakni Wu, Wei, dan Shu.



Guan sendiri bekerja untuk Liu Bei, pria yang kemudian menjadi Raja Shu. Sementara itu, hampir tidak ada sumber yang membahas mengenai kehidupan awal Guan. Namun, ia diketahui lahir di Xie Xiang yang kini dikenal dengan Shanxi.

Liu Bei dan Guan Yu sebenarnya adalah sahabat yang ingin bersama-sama berjuang membela China di tengah kondisi yang saat itu tengah bergejolak.

Mereka juga memiliki sahabat lain bernama Zhang Fei. Ketiganya bahkan bersumpah untuk menjadi saudara, dengan urutan Liu Bei sebagai kakak pertama, di posisi kedua ada Guan Yu, dan terakhir Zhang Fei. Kisah ketiganya tertuang dalam “Romance of the Three Kingdoms” yang sangat ikonik.



Guan membantu Liu Bei dalam kampanye militer dan berujung pada berdirinya Kerajaan Shu. Salah satu spesialisasi Guan adalah mahir dalam melakukan perang laut.

Dia mengambil alih komando armada kapal di Sungai Han, usai Jenderal Liu Biao tewas. Setelahnya, pasukan Guan Yu dan Liu Bei bertempur melawan pasukan Cao Cao di Tebing Merah.

Ketika Liu Bei menjadi Raja Shu, Guan diangkat sebagai Jenderal Van. Namun, Guan tidak menginginkannya karena pangkatnya itu sama dengan Huang Chung, sosok yang tak disukainya.

Sosok hebat ini ditangkap dan dieksekusi mati pada tahun 219 Masehi. Ia dinobatkan sebagai dewa perang pada tahun 1594 oleh seorang kaisar dari Dinasti Ming.

Selain itu, Guan juga dianggap sebagai pelindung China beserta warganya. Demi menghormati dan terus mengenang Guan Yu, pemerintah China membangun patung megah dengan tinggi 190 kaki di Hubei, tepatnya di Kota Jingzho pada tahun 2016.

Proyek pembangunan patung yang terbuat dari perunggu itu menelan biaya hingga Rp370 miliar. Sayangnya, pembangunan patung ini menuai banyak protes dan kritik dari masyarakat karena dianggap mengganggu lanskap kota.

Patung ini akhirnya dipindahkan sejauh 8 km dengan biaya pemindahan ratusan miliar rupiah. Di sisi lain, banyak pula pihak yang mengeluh bahwa biaya pembangunan patung terlalu besar, sehingga menciptakan pemborosan.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0825 seconds (0.1#10.140)