Kanselir Jerman Hendak Dibunuh Komplotan Perencana Kudeta
loading...
![Kanselir Jerman Hendak...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2022/12/15/41/969775/kanselir-jerman-hendak-dibunuh-komplotan-perencana-kudeta-ndb.webp)
Pangeran Reuss Heinrich XIII akan mengambil alih kendali di Jerman jika kudeta berhasil. Foto/REUTERS
A
A
A
BERLIN - Nyawa Kanselir Jerman Olaf Scholz akan berada dalam bahaya besar seandainya polisi tidak menggagalkan dugaan persiapan kudeta oleh “Citizens of the Reich”.
New York Times (NYT) melaporkan hal itu menyusul penggerebekan besar-besaran di berbagai daerah di seluruh negeri pekan lalu.
Menurut laporan NYT, kelompok tersebut telah menimbun banyak senjata api dan berencana menyerbu parlemen.
Dalam artikelnya pada Selasa (13/12/2022), NYT, mengutip tiga pejabat yang "mengetahui penyelidikan" itu.
Menurut sumber itu, dokumen yang ditemukan di tempat milik para konspirator menunjukkan kelompok tersebut bermaksud membunuh Scholz.
Di antara surat-surat yang disita dilaporkan lebih dari 100 perjanjian kerahasiaan yang bersumpah kepada para penandatangan untuk merahasiakan rencana-rencana ini di bawah hukuman mati.
Menurut sumber NYT, penggerebekan itu menjaring 40 senjata api dan pihak berwenang menduga lebih banyak senjata mungkin disembunyikan di tempat persembunyian.
Selain itu, tersangka otak perencana kudeta, Pangeran Reuss Heinrich XIII yang akan mengambil alih kendali di Jerman jika kudeta berhasil, konon mencoba menjalin hubungan dengan konsulat Rusia di kota Leipzig.
Pria itu dikatakan telah bertemu diplomat Rusia setidaknya dua kali. Namun, seperti yang ditunjukkan surat kabar itu, para penyelidik belum menemukan petunjuk yang mengungkap Moskow menanggapi tawaran tersebut.
Seorang warga negara Rusia bernama Vitalia B juga termasuk di antara para tersangka.
Dalam komentar tentang kasus sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah terlibat dengan komplotan kudeta. Dia menggambarkan dugaan konspirasi itu sebagai urusan domestik Jerman.
“Di antara para tersangka adalah dua anggota saat ini dan satu mantan anggota partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman,” ungkap laporan itu.
Inti dari jaringan diduga terdiri dari apa yang disebut Reichsbuerger (Citizens of the Reich) yang percaya negara Jerman setelah Perang Dunia II bukanlah negara berdaulat.
“Dua puluh tiga tersangka anggota komplotan saat ini ditahan, dengan 31 orang lainnya sedang diselidiki,” papar laporan NYT.
Lihat Juga: Pria Ini Tak Salah dan Terlanjur Dipenjara 13 Tahun, Ironisnya Malah Dikenai Tagihan Rp1,6 Miliar
New York Times (NYT) melaporkan hal itu menyusul penggerebekan besar-besaran di berbagai daerah di seluruh negeri pekan lalu.
Menurut laporan NYT, kelompok tersebut telah menimbun banyak senjata api dan berencana menyerbu parlemen.
Dalam artikelnya pada Selasa (13/12/2022), NYT, mengutip tiga pejabat yang "mengetahui penyelidikan" itu.
Menurut sumber itu, dokumen yang ditemukan di tempat milik para konspirator menunjukkan kelompok tersebut bermaksud membunuh Scholz.
Di antara surat-surat yang disita dilaporkan lebih dari 100 perjanjian kerahasiaan yang bersumpah kepada para penandatangan untuk merahasiakan rencana-rencana ini di bawah hukuman mati.
Menurut sumber NYT, penggerebekan itu menjaring 40 senjata api dan pihak berwenang menduga lebih banyak senjata mungkin disembunyikan di tempat persembunyian.
Selain itu, tersangka otak perencana kudeta, Pangeran Reuss Heinrich XIII yang akan mengambil alih kendali di Jerman jika kudeta berhasil, konon mencoba menjalin hubungan dengan konsulat Rusia di kota Leipzig.
Pria itu dikatakan telah bertemu diplomat Rusia setidaknya dua kali. Namun, seperti yang ditunjukkan surat kabar itu, para penyelidik belum menemukan petunjuk yang mengungkap Moskow menanggapi tawaran tersebut.
Seorang warga negara Rusia bernama Vitalia B juga termasuk di antara para tersangka.
Dalam komentar tentang kasus sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah terlibat dengan komplotan kudeta. Dia menggambarkan dugaan konspirasi itu sebagai urusan domestik Jerman.
“Di antara para tersangka adalah dua anggota saat ini dan satu mantan anggota partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman,” ungkap laporan itu.
Inti dari jaringan diduga terdiri dari apa yang disebut Reichsbuerger (Citizens of the Reich) yang percaya negara Jerman setelah Perang Dunia II bukanlah negara berdaulat.
“Dua puluh tiga tersangka anggota komplotan saat ini ditahan, dengan 31 orang lainnya sedang diselidiki,” papar laporan NYT.
Lihat Juga: Pria Ini Tak Salah dan Terlanjur Dipenjara 13 Tahun, Ironisnya Malah Dikenai Tagihan Rp1,6 Miliar
(sya)