Sesama Anggota NATO, Yunani Tak Terima Diancam Diserang Rudal Turkiye
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Pemerintah Yunani mengecam Ankara setelah Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengancam akan menyerang Athena dengan rudal balistik Tayfun.
Kedua negara itu sama-sama anggota NATO, namun terus berseteru selama puluhan tahun.
"Tidak dapat diterima dan secara universal dikutuk atas ancaman serangan rudal terhadap Yunani yang dilakukan oleh negara sekutu, anggota NATO," kata Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias, Senin, saat tiba di Brussels untuk pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa.
“Sikap Korea Utara tidak bisa dan tidak boleh masuk ke Aliansi Atlantik Utara (NATO),” lanjut Dendias, menyamakan perilaku Turkiye dengan Korea Utara, seperti dikutip AP, Selasa (13/12/2022).
Sebelumnya, Erdogan—selama pertemuan balai kota dengan para pemuda di Samsun pada Sabtu pekan lalu—mengatakan Turkiye telah mulai membuat rudal balistik jarak pendeknya sendiri yang disebut Tayfun, yang, katanya, “menakut-nakuti orang Yunani.”
”(Orang-orang Yunani) mengatakan 'Itu bisa menghantam Athena,' kata Erdogan, yang komentarnya disiarkan televisi pada Minggu malam.
“Tentu saja. Jika Anda tidak tetap tenang, jika Anda mencoba membeli barang dari Amerika Serikat dan tempat lain (untuk mempersenjatai) pulau (Aegea), negara seperti Turkiye...harus melakukan sesuatu.”
Hubungan antara tetangga dan sekutu NATO ini telah lama tegang, di mana kedua belah pihak terbagi atas serangkaian masalah, termasuk klaim teritorial di Laut Aegea dan hak eksplorasi energi di Mediterania timur.
Mereka telah berada di ambang perang tiga kali dalam setengah abad terakhir.
Kedua negara itu sama-sama anggota NATO, namun terus berseteru selama puluhan tahun.
"Tidak dapat diterima dan secara universal dikutuk atas ancaman serangan rudal terhadap Yunani yang dilakukan oleh negara sekutu, anggota NATO," kata Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias, Senin, saat tiba di Brussels untuk pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa.
“Sikap Korea Utara tidak bisa dan tidak boleh masuk ke Aliansi Atlantik Utara (NATO),” lanjut Dendias, menyamakan perilaku Turkiye dengan Korea Utara, seperti dikutip AP, Selasa (13/12/2022).
Sebelumnya, Erdogan—selama pertemuan balai kota dengan para pemuda di Samsun pada Sabtu pekan lalu—mengatakan Turkiye telah mulai membuat rudal balistik jarak pendeknya sendiri yang disebut Tayfun, yang, katanya, “menakut-nakuti orang Yunani.”
”(Orang-orang Yunani) mengatakan 'Itu bisa menghantam Athena,' kata Erdogan, yang komentarnya disiarkan televisi pada Minggu malam.
“Tentu saja. Jika Anda tidak tetap tenang, jika Anda mencoba membeli barang dari Amerika Serikat dan tempat lain (untuk mempersenjatai) pulau (Aegea), negara seperti Turkiye...harus melakukan sesuatu.”
Hubungan antara tetangga dan sekutu NATO ini telah lama tegang, di mana kedua belah pihak terbagi atas serangkaian masalah, termasuk klaim teritorial di Laut Aegea dan hak eksplorasi energi di Mediterania timur.
Mereka telah berada di ambang perang tiga kali dalam setengah abad terakhir.