Kasus Baru Virus Corona Meningkat, Melbourne Kembali Lockdown

Jum'at, 10 Juli 2020 - 13:12 WIB
loading...
Kasus Baru Virus Corona Meningkat, Melbourne Kembali Lockdown
Polisi memeriksa pengendara mobil di pos pemeriksaan saat kembali menerapkan lockdown setelahpeningkatan jumlah kasus Covid-19 meningkat di perbatasan Melbourne, Australia, kemarin. Foto/Reuters
A A A
MELBOURNE - Kota terpadat kedua di Australia, Melbourne, memulai lockdown atau isolasi wilayah selama enam pekan ke depan di tengah mencuatnya jumlah kasus baru virus corona. Australia juga memperketat perbatasan internal untuk mencegah gelombang kedua virus corona (Covid-19) di Negeri Kanguru.

Australia berusaha mencegah meningkatnya jumlah korban meninggal akibat pandemi korona di mana di seluruh dunia telah mencapai 544.055 orang. Melbourne, ibu kota negara bagian Victoria, memberlakukan “isolasi diri” untuk lima juta penduduknya. Padahal jumlah kasus di Melbourne tidak terlalu banyak, hanya 134 kasus infeksi baru pada Rabu lalu.

Namun demikian, negara bagian dan teritorial hanya memiliki sedikit kasus dan terus membuka ekonominya. Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison meminta warganya tidak lagi berpuas diri. “Kita harus terus melanjutkan protokol jaga jarak di seluruh Australia, baik di negara bagian atau teritorial walaupun jumlah kasusnya nol,” katanya. (Baca: WHO: Kemungkinan Virus Corona Menyebar di Udara Dalam Ruangan)

Negara bagian Queensland melarang orang yang berasal dari Victoria. Namun, mereka membuka perbatasan bagi orang dari negara bagian lain kemarin. Larangan itu juga berlaku bagi orang yang baru saja pergi dari Victoria dan mau membayar sendiri karantina di hotel selama 14 hari. “Mereka yang tetap ingin menjalani isolasi selama dua dan menanggung sendiri biayanya juga dilarang masuk,” kata Deputi PM Negara Bagian Queensland, Stephen Miles.

Negara bagian paling padat di Australia, New South Wales (NSW), menutup semua jalur perbatasan dengan Victoria. Australia Barat juga menutup perbatasannya dengan Victoria. “Kita saat ini dalam tahapan berbeda pada pandemi ini,” kata PM NSW Gladys Berejiklian di Sydney.

Otoritas NSW melaporkan 13 kasus baru dalam 24 jam terakhir, dengan 11 kasus berada di hotel yang menjadi lokasi karantina dan berasal dari luar negeri. Dua orang terinfeksi lainnya adalah anggota keluarga yang baru kembali dari Melbourne. NSW mewajibkan siapa saja yang baru kembali dari Victoria untuk isolasi diri selama 14 hari.

Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengungkapkan, lockdown Victoria akan berdampak sebanyak USD698,5 juta setiap pekannya. Australia saat ini mencatat jumlah kasus corona hanya 8.900 kasus dan 106 korban meninggal dunia.

Sementara itu, data Universitas Johns Hopkins menunjukkan lebih dari tiga juga orang di Amerika Serikat dinyatakan positif Covid-19. Lebih dari 131.000 kematian dilaporkan, dan pada Selasa (7/7), penambahan kasus baru di AS juga mencapai rekor tertinggi. Meski kasus baru terus mengalami pelonjakan, Gedung Putih tetap melanjutkan rencana pembukaan sejumlah sektor, termasuk sekolah.

Lebih dari 60.000 kasus baru dilaporkan pada Selasa, melampaui rekor tertinggi sebelumnya pada 2 Juli silam, dengan jumlah 55.220 kasus. Angka-angka terbaru datang ketika negara bagian California dan Texas masing-masing melaporkan lebih dari 10.000 kasus harian baru. Di beberapa negara bagian, termasuk Texas, Florida, dan Arizona, rumah sakit kewalahan menampung pasien.

Wakil Presiden AS Mike Pence yang memimpin gugus tugas virus korona Gedung Putih, beranggapan aturan semestinya tak “terlalu ketat”. Pence membela kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi, dengan mengatakan gelombang wabah terlihat melandai. (Baca juga: Buka Masker Saat Wawancara, Asosiasi Pers Brasil Tuntut Bolsonaro)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1571 seconds (0.1#10.140)