Buka Masker Saat Wawancara, Asosiasi Pers Brasil Tuntut Bolsonaro

Kamis, 09 Juli 2020 - 23:13 WIB
loading...
Buka Masker Saat Wawancara,...
Asosiasi Pers Brasil mengajukan tuntutan pidana kepada Presiden Jair Bolsonaro karena membuka masker saat wawancara. Foto/Reuters
A A A
BRASILIA - Asosiasi Pers Brasil mengajukan tuntutan pidana terhadap Presiden Jair Bolsonaro ke Mahkamah Agung. Itu dilakukan setelah Bolsonaro melepas masker dalam sebuah wawancara televisi di mana ia mengumumkan telah dites positif terinfeksi virus Corona baru.

Lembaga penyiaran Brasil menarik wartawan dari pekerjaan setelah mereka terpapar Covid-19 saat mewawancara Bolsonaro, mengkarantina mereka sampai mereka dinyatakan negatif terhadap penyakit tersebut.

Dalam pengaduannya, asosiasi pers menuduh bahwa Bolsonaro telah melakukan setidaknya dua kejahatan yang berkaitan dengan membahayakan nyawa atau kesehatan seseorang dan gagal mencegah penyebaran penyakit menular.

Asosiasi Pers Brasil, sebuah kelompok profesional bergengsi yang mengadvokasi jurnalisme, meminta pengaduannya dikirim ke kantor jaksa agung untuk memutuskan apakah ada alasan untuk melanjutkan penyelidikan kriminal seperti dikutip dari Reuters, Kamis (9/7/2020).

Kantor presiden tidak menanggapi permintaan komentar terkait tuntutan yang diajukan oleh Asosiasi Pers Brasil.

Bolsonaro pada hari Selasa mengumumkan jika dirinya positif Covid-19. Penyakitnya adalah simbol kuat dari tanggapan pemerintahnya yang gagal terhadap wabah di Brasil, yang terburuk kedua di dunia. Lebih dari 1,7 juta orang di Brasil dinyatakan positif mengidap virus Corona dan hampir 68.000 orang meninggal.(Baca: Presiden Brasil Bolsonaro Dites Positif Virus Corona )

Bolsonaro (65) saat ini dalam karantina, dan mengatakan dia merasa baik-baik saja. Mantan kapten sayap kanan itu memiliki hubungan berduri dengan wartawan, menuduh perlakuan tidak adil dan dia dengan cepat menyebut peliputan yang tidak menguntungkan sebagai berita palsu.(Baca: Positif Covid-19, Presiden Brasil Minum Obat Anti Malaria )

Facebook Inc pada hari Rabu menangguhkan jaringan akun media sosial miliknya yang disebut digunakan untuk menyebarkan pesan politik memecah belah secara online oleh para pembantu presiden dan dua putranya.

Tuduhan Facebook ini menambah krisis di Brasil, di mana putra dan pendukung Bolsonaro telah dituduh menjalankan kampanye online terkoordinasi untuk memfitnah lawan-lawannya.

Tuduhan itu telah mendorong penyelidikan kongres dan penyelidikan Mahkamah Agung yang terpisah terkait serangan terhadap peradilan, yang menyebabkan penggerebekan polisi pada bulan Mei di rumah dan kantor sekutu Bolsonaro.

Bolsonaro, yang mendapat kecaman pedas atas penanganan wabah virus Corona, mengatakan penyelidikan pengadilan itu inkonstitusional dan berisiko mempermanenkan sensor di Brasil.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1873 seconds (0.1#10.140)