Diplomat Zionis: Normalisasi Israel dan Arab Saudi Diharapkan Terjadi Tahun Ini

Jum'at, 09 Desember 2022 - 07:28 WIB
loading...
Diplomat Zionis: Normalisasi...
Diplomat senior Israel Danny Danon sebut normalisasi negaranya dengan Arab Saudi diharapkan terjadi tahun ini. Foto/Annual Abraham Accords Global Leadership Summit
A A A
ROMA - Seorang diplomat senior Israel mengatakan normalisasi hubungan diplomatik antara negaranya dengan Kerajaan Arab Saudi diharapkan terjadi tahun ini.

Danny Danon, diplomat Zionis yang pernah menjabat sebagai perwakilan tetap Israel untuk PBB, menyampaikan hal itu dalam forum "Annual Abraham Accords Global Leadership Summit" diRoma pada hari Kamis.

Danon mengungkapkan prioritas pertama pemerintahan mendatang Benjamin Netanyahu adalah perdamaian dengan Arab Saudi.

"Saya membawa kabar baik dari Yerusalem...kunjungan kenegaraan pertama Perdana Menteri Netanyahu adalah ke Abu Dhabi, dan kami berharap Riyadh akan menyusul," katanya.

“Abraham Accords tidak dibangun dalam sehari. Bagian tersulit adalah go public," ujarnya.



Abraham Accords atau Kesepakatan Abraham adalah perjanjian normalisasi Israel dengan beberapa negara Teluk, termasuk Uni Emirat Arab, pada 2020. Kesepakatan itu ditengahi oleh Amerika Serikat di era pemerintahan Presiden Donald Trump.

“Kami telah berhubungan dengan Saudi selama bertahun-tahun–saya bekerja secara pribadi dengan mereka di PBB dalam masalah stabilitas dan keamanan regional," ujar Danon.

"Kesepakatan penuh antara Israel dan Arab Saudi sekarang dapat diharapkan tahun ini," imbuh dia.

"Hanya masalah waktu sebelum para pemimpin berani melangkah keluar dari bayang-bayang dan perdamaian penuh dicapai antara semua anak-anak Abraham," lanjut dia, merujuk pada Nabi Ibrahim (Abraham) dan keturunannya.

“Kami berdoa agar benih yang kami tanam di sini hari ini akan tumbuh menjadi perdamaian global dan koeksistensi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk generasi yang akan datang.”



Dia memuji kesepakatan yang menurut banyak orang “tidak mungkin" dan mengatakan kepada peserta pertemuan puncak global: “kami juga menyatukan negara Yahudi Israel dan negara-negara Arab moderat di Timur Tengah dalam sebuah kesepakatan bersejarah yang menurut banyak orang tidak mungkin.

“Saya ingat dalam banyak diskusi di Washington saya diberi tahu paradigmanya adalah pertama Anda harus menyelesaikan konflik di Israel, kemudian Anda dapat berbicara tentang menyelesaikan konflik di wilayah tersebut, dan kami dapat mengubah paradigma itu," katanya, seperti dikutip dari Jewish Chronicle, Jumat (9/12/2022).

Pertemuan puncak di Roma itu diadakan untuk mendukung perdamaian dan toleransi dalam semangat Abraham Accords. Selain Uni Emirat Arab, negara Arab lainnya yang menormalisasi hubungan dengan Israel adalah Bahrain dan Maroko.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1427 seconds (0.1#10.140)