Arab Saudi Bilang Normalisasi dengan Israel Berefek Positif

Rabu, 04 Agustus 2021 - 15:30 WIB
loading...
Arab Saudi Bilang Normalisasi...
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud sebut normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab berefek positif. Foto/REUTERS/Ahmed Yosri
A A A
RIYADH - Pemerintah Arab Saudi mengatakan Abraham Accords, perjanjian normalisasi hubungan antara Israel dan sejumlah negara Arab, memiliki efek positif pada hubungan di kawasan tersebut.

Namun, Riyadh menegaskan belum bisa melakukan normalisasi hubungan dengan negara Yahudi itu selama masalah Palestina belum terselesaikan. Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud mengatakan jika masalah itu sudah terselesaikan maka akan menghasilkan normalisasi lengkap untuk Israel di seluruh wilayah.



“Tanpa menyelesaikan konflik Israel-Palestina secara berkelanjutan, dalam jangka panjang, kami tidak akan memiliki keamanan berkelanjutan yang nyata di kawasan ini, jadi kami perlu mencoba semua yang kita bisa untuk mewujudkannya,” kata Pangeran Faisal seperti dikutip Reuters, Rabu (4/8/2021).

Ada empat negara Arab yang melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel sepanjang 2020, yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Sebelumnya, Pangeran Faisal mengomentari sepak terjang Iran yang menurutnya semakin berani di kawasan Timur Tengah. "Di seluruh kawasan, Iran terus menjadi berani," katanya.

Komentar diplomat Saudi itu merujuk pada laporan bahwa pasukan yang didukung Iran diyakini telah menyita sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Uni Emirat Arab.

"Iran sangat aktif di kawasan ini dengan aktivitas negatifnya, apakah itu terus memasok senjata kepada Houthi atau membahayakan pengiriman di Teluk Arab, yang kami terima laporannya hari ini yang mungkin mengindikasikan aktivitas tambahan di sana," ujarnya.

Iran, imbuh dia, telah mendukung kebuntuan politik yang telah merusak ekonomi Lebanon.



Berbicara pada pertemuan virtual Forum Keamanan Aspen, dia juga mengulangi sikap Riyadh bahwa ia dapat hidup dengan versi kesepakatan nuklir Iran 2015 yang "lebih lama dan lebih kuat" dengan kekuatan dunia jika memastikan Teheran tidak pernah memperoleh pengetahuan senjata nuklir.

"Kami tentu mendukung kesepakatan dengan Iran selama kesepakatan itu memastikan bahwa Iran sekarang atau tidak akan pernah mendapatkan akses ke teknologi senjata nuklir," katanya, seraya mengatakan bahwa Riyadh akan menyambut Iran yang berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran regional.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)