Sadis! Korut Eksekusi 2 Remaja yang Terciduk Nonton Drakor Depan Umum
loading...
A
A
A
Berita eksekusi telah menyebar dan membuat orang ketakutan. Hal itu diungkapkan seroang penduduk provinsi tetangga, Hamgyong Utara, kepada RFA tanpa menyebut nama agar bisa berbicara dengan bebas.
“Meskipun ada kontrol intensif dan tindakan keras untuk memberantas pemikiran dan budaya reaksioner, anak muda masih tertangkap diam-diam menonton film Korea Selatan. Jadi sekarang pihak berwenang memulai teror melalui eksekusi publik,” kata sumber kedua.
Lembaga penegak hukum telah memerintahkan agar mereka yang dituduh memiliki atau mendistribusikan rekaman dan publikasi yang tidak murni … harus mendapatkan keadilan yang cepat,” imbuhnya.
"Kemungkinan eksekusi publik di masa depan sekarang lebih tinggi dari sebelumnya," tukasnya.
Eksekusi semacam itu jarang terjadi di Korut, tetapi bukannya tidak pernah terdengar. Pihak berwenang biasanya akan menggunakan eksekusi untuk menakut-nakuti orang agar berperilaku seperti yang mereka inginkan.
Eksekusi terjadi sekitar seminggu setelah pihak berwenang mengadakan pertemuan publik untuk memberi tahu publik bahwa mereka akan bersikap keras terhadap kejahatan yang melibatkan media asing, terutama dari Korsel yang lebih makmur dan demokratis.
Dalam beberapa tahun terakhir, film Korsel dan Barat serta musik dan acara TV, telah menyebar ke seluruh Korut melalui USB dan kartu SD yang mudah disembunyikan. Penyelundup membawa media ke negara itu dari China, dan kemudian didistribusikan dari orang ke orang.
Korut menjadi semakin khawatir tentang budaya Korsel – yang dipandang sebagai dekaden dan anti-revolusioner – menular ke para anak mudanya.
Beberapa laporan RFA selama beberapa tahun terakhir telah mendokumentasikan upaya pihak berwenang untuk memeranginya dengan secara acak menyita smartphone dan memberikan hukuman keras kepada pelanggar.
“Meskipun ada kontrol intensif dan tindakan keras untuk memberantas pemikiran dan budaya reaksioner, anak muda masih tertangkap diam-diam menonton film Korea Selatan. Jadi sekarang pihak berwenang memulai teror melalui eksekusi publik,” kata sumber kedua.
Lembaga penegak hukum telah memerintahkan agar mereka yang dituduh memiliki atau mendistribusikan rekaman dan publikasi yang tidak murni … harus mendapatkan keadilan yang cepat,” imbuhnya.
"Kemungkinan eksekusi publik di masa depan sekarang lebih tinggi dari sebelumnya," tukasnya.
Eksekusi semacam itu jarang terjadi di Korut, tetapi bukannya tidak pernah terdengar. Pihak berwenang biasanya akan menggunakan eksekusi untuk menakut-nakuti orang agar berperilaku seperti yang mereka inginkan.
Eksekusi terjadi sekitar seminggu setelah pihak berwenang mengadakan pertemuan publik untuk memberi tahu publik bahwa mereka akan bersikap keras terhadap kejahatan yang melibatkan media asing, terutama dari Korsel yang lebih makmur dan demokratis.
Dalam beberapa tahun terakhir, film Korsel dan Barat serta musik dan acara TV, telah menyebar ke seluruh Korut melalui USB dan kartu SD yang mudah disembunyikan. Penyelundup membawa media ke negara itu dari China, dan kemudian didistribusikan dari orang ke orang.
Korut menjadi semakin khawatir tentang budaya Korsel – yang dipandang sebagai dekaden dan anti-revolusioner – menular ke para anak mudanya.
Beberapa laporan RFA selama beberapa tahun terakhir telah mendokumentasikan upaya pihak berwenang untuk memeranginya dengan secara acak menyita smartphone dan memberikan hukuman keras kepada pelanggar.