Dr Andrew Huff: AS Danai Laboratorium China untuk Operasi Intelijen

Senin, 05 Desember 2022 - 20:02 WIB
loading...
Dr Andrew Huff: AS Danai Laboratorium China untuk Operasi Intelijen
Petugas keamanan berjaga-jaga di luar Institut Virologi Wuhan selama kunjungan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul penyakit virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, China, 3 Februari 2021. Foto/REUTERS/Thomas
A A A
WASHINGTON - Bioresearch (riset biologi) yang didanai Amerika Serikat (AS) di tanah asing tampaknya menjadi "operasi intelijen raksasa" untuk menilai kemampuan peperangan biologis.

Seorang whistleblower, Dr Andrew Huff, mengungkapkan hal itu. Menurut dia, mengumpulkan dan mengotak-atik virus corona kelelawar di China pada akhirnya mengakibatkan pelepasan SARS-CoV-2 secara tidak sengaja. Infeksi itu menyebabkan Covid-19.

Dr Andrew Huff pernah bekerja sebagai wakil presiden EcoHealth Alliance, lembaga yang terlibat dalam menyalurkan dolar pembayar pajak AS untuk proyek-proyek penelitian biologi di seluruh dunia.

“Salah satunya, yang dilakukan di Institut Virologi Wuhan (WIV) adalah asal mula pandemi Covid-19, dan baik Beijing maupun Washington terlibat dalam penyembunyian besar-besaran,” klaim dia.



Pada Sabtu, tabloid Inggris The Sun melaporkan tuduhan tersebut, yang telah dirinci Huff dalam buku yang akan datang.

Menurut pengakuannya, pada 2009, EcoHealth Alliance meluncurkan program bernama PREDICT. Didanai oleh badan bantuan asing USAID, itu bertujuan mengumpulkan sampel penyakit yang berpotensi berbahaya di seluruh dunia, seolah-olah untuk mempersiapkan umat manusia menghadapi potensi wabah.

“Laboratorium Wuhan adalah salah satu mitra asing dari program tersebut, mempelajari virus corona pada kelelawar,” ujar Huff.



Menurut pelapor, yang memiliki latar belakang penilaian ancaman senjata biologis untuk militer AS, program PREDICT tidak mengumpulkan data yang seharusnya, tetapi tampaknya merupakan operasi intelijen untuk menilai kemampuan biolab asing.

Huff juga terlibat dalam menilai proposal pendanaan tahun 2014 untuk penelitian peningkatan fungsi di WIV.

Pekerjaan itu didanai melalui EcoHealth Alliance oleh US National Institutes of Health (NIH).

Gain-of-function adalah modifikasi patogen untuk meningkatkannya dalam berbagai cara potensial, termasuk transmisibilitas.

Alasannya adalah para ilmuwan dapat mempelajari strain baru dan menemukan cara menghentikannya sebelum adaptasi serupa muncul secara alami.

“Aliansi EcoHealth … bertanggung jawab atas pengembangan agen SARS-CoV-2 selama saya bekerja di organisasi tersebut,” ungkap Huff.

Dia percaya virus itu dibuat di laboratorium Wuhan dengan teknologi yang diterimanya dari AS dan secara tidak sengaja bocor ke masyarakat umum.

“Dapat dikatakan secara masuk akal bahwa EcoHealth Alliance membuat China gagal,” papar dia, mengklaim institut China tersebut kekurangan personel yang memenuhi syarat dan pejabat pemerintah AS sangat menyadarinya.

Teori “kebocoran laboratorium” bahwa virus corona bocor dari laboratorium China dipopulerkan oleh Presiden AS saat itu Donald Trump.

Dia membuat tuduhan tersebut di tengah perang dagang dengan China. Organisasi media dan platform teknologi utama AS awalnya melabelinya sebagai “disinformasi” dan mencoba menekan teori tersebut dari wacana publik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyelidiki asal-usul Covid-19 dan menyimpulkan evolusi alami adalah penjelasan yang paling mungkin.

Beijing juga mengatakan penularan yang tidak disengaja dari hewan ke manusia adalah teori yang paling masuk akal, mengecam tuduhan “kebocoran lab” sebagai “kebohongan”.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1194 seconds (0.1#10.140)