Macron Minta NATO Beri Jaminan Keamanan pada Rusia, Ukraina Marah
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta NATO memberikan jaminan keamanan kepada Rusia ketika Moskow melangkah ke meja perundingan untuk mengakhiri perangnya di Ukraina .
Seruan Macron itu membuat pihak Ukraina marah. Para pejabat Kiev menolak gagasan yang disarankan Macron.
Seruan Presiden Prancis itu disampaikan dalam wawancara televisi pada akhir pekan lalu, di mana dia mengatakan aliansi militer NATO harus memberikan jaminan kepada Moskow pada hari ketika pihak datang ke meja perundingan untuk mengakhiri perang yang sudah memasuki bulan ke-10.
“Salah satu poin penting yang harus kita tangani—seperti yang selalu dikatakan Presiden [Vladimir] Putin—adalah ketakutan bahwa NATO akan datang tepat ke pintunya, dan penyebaran senjata yang dapat mengancam Rusia,” kata Macron.
Pada hari Minggu, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mempertanyakan seruan pemberian jaminan keamanan "untuk negara teroris dan pembunuh.”
"Alih-alih Nuremberg—untuk menandatangani perjanjian dengan [Rusia] dan berjabat tangan?" tulis Danilov di Twitter, mengacu pada pengadilan untuk penjahat perang Nazi setelah Perang Dunia II.
"Darah Ukraina di tangan Putin tidak akan mengganggu urusan seperti biasa?" lanjut dia, seperti dikutip Politico, Senin (5/12/2022).
Danilov mengatakan dia percaya bahwa Rusia yang “didenuklirisasi dan didemiliterisasi” adalah jaminan terbaik perdamaian untuk Eropa dan dunia.
Penasihat Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, mengatakan bahwa alih-alih jaminan keamanan untuk Kremlin, dunia membutuhkan jaminan keamanan dari niat barbar Rusia pasca-Putin.
Seruan Macron itu membuat pihak Ukraina marah. Para pejabat Kiev menolak gagasan yang disarankan Macron.
Seruan Presiden Prancis itu disampaikan dalam wawancara televisi pada akhir pekan lalu, di mana dia mengatakan aliansi militer NATO harus memberikan jaminan kepada Moskow pada hari ketika pihak datang ke meja perundingan untuk mengakhiri perang yang sudah memasuki bulan ke-10.
“Salah satu poin penting yang harus kita tangani—seperti yang selalu dikatakan Presiden [Vladimir] Putin—adalah ketakutan bahwa NATO akan datang tepat ke pintunya, dan penyebaran senjata yang dapat mengancam Rusia,” kata Macron.
Pada hari Minggu, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mempertanyakan seruan pemberian jaminan keamanan "untuk negara teroris dan pembunuh.”
"Alih-alih Nuremberg—untuk menandatangani perjanjian dengan [Rusia] dan berjabat tangan?" tulis Danilov di Twitter, mengacu pada pengadilan untuk penjahat perang Nazi setelah Perang Dunia II.
"Darah Ukraina di tangan Putin tidak akan mengganggu urusan seperti biasa?" lanjut dia, seperti dikutip Politico, Senin (5/12/2022).
Danilov mengatakan dia percaya bahwa Rusia yang “didenuklirisasi dan didemiliterisasi” adalah jaminan terbaik perdamaian untuk Eropa dan dunia.
Penasihat Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, mengatakan bahwa alih-alih jaminan keamanan untuk Kremlin, dunia membutuhkan jaminan keamanan dari niat barbar Rusia pasca-Putin.