Inilah Rudal Berkemampuan Nuklir Rusia untuk Kuras Sistem Pertahanan Ukraina
loading...
A
A
A
Pada briefienghari Kamis di Kiev, pejabat militer Mykola Danyliuk menunjukkan kepada wartawan apa yang dia gambarkan sebagai pecahan rudal jelajah X-55 (dikenal sebagai AS-15 oleh NATO) yang ditemukan di wilayah Lviv dan Khmelnytsky.
Dia mengatakan proyektil ini dirancang pada era Soviet untuk mencapai sasaran strategis dengan koordinat yang telah ditentukan.
Inggris mengatakan rudal itu dirancang secara eksklusif sebagai sistem pengiriman hulu ledak nuklir.
Namun, diyakini militer Rusia menghapus hulu ledak nuklir dari rudal tersebut dan menggantinya dengan sistem inert.
Danyliuk menekankan bahwa bahkan rudal yang dipersenjatai dengan hulu ledak non-eksplosif tetap menimbulkan bahaya yang signifikan karena energi kinetik dan residu bahan bakarnya.
"Ini dibuktikan dengan serangan terbaru ketika rudal X-55 menghantam sebuah bangunan tempat tinggal," katanya.
"Pengujian menunjukkan tidak ada kontak [rudal] dengan elemen nuklir," imbuh dia.
Pada hari Kamis, peringatan udara diberlakukan sebentar di seluruh Ukraina—dengan pengecualian semenanjung Crimea selatan yang dianeksasi Rusia—setelah laporan bahwa pesawat perang Rusia diduga bersiap untuk melakukan gelombang baru serangan rudal.
Peringatan itu kemudian dihentikan.
Lihat Juga: Ukraina Dalangi Pembunuhan Jenderal Kirillov, Sukses Kerjai Rusia tapi Tak Ubah Hasil Perang
Dia mengatakan proyektil ini dirancang pada era Soviet untuk mencapai sasaran strategis dengan koordinat yang telah ditentukan.
Inggris mengatakan rudal itu dirancang secara eksklusif sebagai sistem pengiriman hulu ledak nuklir.
Namun, diyakini militer Rusia menghapus hulu ledak nuklir dari rudal tersebut dan menggantinya dengan sistem inert.
Danyliuk menekankan bahwa bahkan rudal yang dipersenjatai dengan hulu ledak non-eksplosif tetap menimbulkan bahaya yang signifikan karena energi kinetik dan residu bahan bakarnya.
"Ini dibuktikan dengan serangan terbaru ketika rudal X-55 menghantam sebuah bangunan tempat tinggal," katanya.
"Pengujian menunjukkan tidak ada kontak [rudal] dengan elemen nuklir," imbuh dia.
Pada hari Kamis, peringatan udara diberlakukan sebentar di seluruh Ukraina—dengan pengecualian semenanjung Crimea selatan yang dianeksasi Rusia—setelah laporan bahwa pesawat perang Rusia diduga bersiap untuk melakukan gelombang baru serangan rudal.
Peringatan itu kemudian dihentikan.
Lihat Juga: Ukraina Dalangi Pembunuhan Jenderal Kirillov, Sukses Kerjai Rusia tapi Tak Ubah Hasil Perang
(min)