Inilah Rudal Berkemampuan Nuklir Rusia untuk Kuras Sistem Pertahanan Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Militer Kiev pada hari Kamis menampilkan fragmen rudal jelajah X-55 berkemampuan nuklir yang ditembakkan Rusia ke Ukraina .
Menurut Kiev, misil buatan Soviet itu hanya dilengkapi hulu ledak non-eksplosif saat ditembakkan pasukan Moskow dengan tujuan untuk menguras stok misil dari sistem pertahanan udara Ukraina.
Fragmen rudal X-55 ditemukan di dua wilayah barat Ukraina.
"Rudal diluncurkan untuk menghabiskan sistem pertahanan udara negara kita," kata seorang pejabat Ukraina, seperti dikutip BBC, Jumat (2/12/2022).
Pejabat itu mengatakan fragmen misil tersebut tidak menunjukkan tingkat radioaktivitas yang tidak normal.
Pakar militer Ukraina mengatakan Rusia mungkin telah menghabiskan persenjataan misilnya secara signifikan setelah melakukan gelombang demi gelombang serangan besar-besaran terhadap infrastruktur kritis Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut mereka, Moskow sekarang menggunakan proyektil tumpul yang masih menyebabkan kehancuran. Sebuah laporan intelijen Inggris pada bulan November juga memberikan kesimpulan yang sama.
Rusia—yang melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina sejak 24 Februari—tidak memberikan komentar publik tentang masalah ini.
Menurut Kiev, misil buatan Soviet itu hanya dilengkapi hulu ledak non-eksplosif saat ditembakkan pasukan Moskow dengan tujuan untuk menguras stok misil dari sistem pertahanan udara Ukraina.
Fragmen rudal X-55 ditemukan di dua wilayah barat Ukraina.
"Rudal diluncurkan untuk menghabiskan sistem pertahanan udara negara kita," kata seorang pejabat Ukraina, seperti dikutip BBC, Jumat (2/12/2022).
Pejabat itu mengatakan fragmen misil tersebut tidak menunjukkan tingkat radioaktivitas yang tidak normal.
Pakar militer Ukraina mengatakan Rusia mungkin telah menghabiskan persenjataan misilnya secara signifikan setelah melakukan gelombang demi gelombang serangan besar-besaran terhadap infrastruktur kritis Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut mereka, Moskow sekarang menggunakan proyektil tumpul yang masih menyebabkan kehancuran. Sebuah laporan intelijen Inggris pada bulan November juga memberikan kesimpulan yang sama.
Rusia—yang melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina sejak 24 Februari—tidak memberikan komentar publik tentang masalah ini.