PBB: Lebih dari 300 Juta Orang Perlu Bantuan Kemanusiaan pada 2023

Kamis, 01 Desember 2022 - 18:04 WIB
loading...
PBB: Lebih dari 300 Juta Orang Perlu Bantuan Kemanusiaan pada 2023
Orang-orang mengulurkan tangan untuk menerima roti di Kabul, Afghanistan, 31 Januari 2022. Foto/REUTERS/Ali Khara
A A A
JENEWA - Tahun ini, kelompok sosial yang paling rentan sangat terpukul karena perlambatan ekonomi secara keseluruhan yang dipicu pandemi COVID-19 dan ketegangan geopolitik.

Meski demikian, diperkirakan 24% lebih banyak orang akan membutuhkan bantuan pada tahun 2023, dalam "program kemanusiaan terbesar" yang pernah ada di dunia.

Tinjauan Kemanusiaan Global tahunan PBB yang dirilis pada Kamis (1/12/2022) memperkirakan sekitar 339 juta orang di seluruh dunia akan membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan tahun depan.



Ini adalah peningkatan 24% dari 65 juta orang dari tahun 2022, dengan jumlah ini mencapai 274 juta tahun ini. Angka terbaru itu setara dengan populasi AS atau 4% dari total populasi global.

PBB dan mitranya, yang bertujuan membantu 230 juta orang yang paling membutuhkan di 68 negara, juga mengatakan akan membutuhkan dana bantuan sebesar USD51,5 miliar.

“Ini adalah angka yang fenomenal dan angka yang menyedihkan,” ujar Koordinator Bantuan Darurat PBB Martin Griffiths mengatakan kepada wartawan di Jenewa pada Kamis.



Dia menambahkan, itu berarti “tahun depan akan menjadi program kemanusiaan terbesar” yang pernah ada di dunia.

PBB juga mengatakan dunia sedang melihat “krisis pangan global terbesar dalam sejarah modern.”

“Lima negara sudah mengalami apa yang kita sebut kondisi seperti kelaparan, di mana kita dapat dengan yakin, tidak senang, mengatakan bahwa orang-orang sekarat sebagai akibatnya,” papar Griffiths.

Negara-negara tersebut yakni Afghanistan, Ethiopia, Haiti, Somalia, dan Sudan Selatan telah melihat sebagian dari populasi mereka menghadapi “bencana kelaparan” tahun ini, tetapi belum menyatakan kelaparan di seluruh negeri.

PBB mengutip berbagai alasan di balik bencana tersebut selain pandemi COVID, termasuk situasi Rusia-Ukraina.

Dikatakan juga wabah cacar monyet, Ebola, kolera, dan penyakit lainnya, serta kekeringan di Tanduk Afrika, memperburuk situasi tersebut.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1283 seconds (0.1#10.140)