Bom Bunuh Diri Hantam Mobil Polisi Pakistan Tewaskan 3 Orang
loading...
A
A
A
ISLAMABAD - Sebuah bom bunuh diri menghantam kendaraan polisi di kota Quetta, Pakistan barat daya. Menurut polisi, insiden itu menewaskan sedikitnya satu petugas polisi dan dua warga sipil serta melukai puluhan lainnya.
Wakil Inspektur Jenderal Polisi Quetta (DIG) Ghulam Azfar Mahesar mengatakan kepada wartawan bahwa kendaraan yang menjadi sasaran membawa personel keamanan yang dikerahkan untuk melindungi pekerja kampanye vaksinasi polio di ibu kota provinsi Balochistan, Pakistan.
Mahesar mengatakan insiden di distrik Buleli melukai sedikitnya 24 orang, 20 di antaranya adalah polisi. Dia menambahkan bahwa dua kendaraan lain juga rusak dalam serangan itu.
Javed Akhtar, seorang pejabat di rumah sakit pemerintah di Quetta, mengatakan bahwa seorang gadis berusia empat tahun dan seorang wanita termasuk di antara korban sipil.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, mengutuk ledakan itu. Ia mengungkapkan kesedihannya atas kematian warga sipil dan petugas polisi.
“Petugas polio menjalankan tugas mereka untuk memberantas penyakit ini tanpa mengkhawatirkan nyawa mereka. Mengakhiri polio sepenuhnya adalah salah satu prioritas utama pemerintah,” katanya seperti dilansir dari Al Jazeera, Rabu (30/11/2022).
Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah juga mengeluarkan pernyataan, mengecam serangan itu dan meminta penyelidikan terperinci atas insiden tersebut.
Ketua Menteri Balochistan Abdul Quddus Bizenjo berjanji untuk melawan "tindakan pengecut".
"Semua yang terlibat dalam insiden ini dan fasilitatornya akan dibawa ke pengadilan," tegasnya.
Wakil Inspektur Jenderal Polisi Quetta (DIG) Ghulam Azfar Mahesar mengatakan kepada wartawan bahwa kendaraan yang menjadi sasaran membawa personel keamanan yang dikerahkan untuk melindungi pekerja kampanye vaksinasi polio di ibu kota provinsi Balochistan, Pakistan.
Mahesar mengatakan insiden di distrik Buleli melukai sedikitnya 24 orang, 20 di antaranya adalah polisi. Dia menambahkan bahwa dua kendaraan lain juga rusak dalam serangan itu.
Javed Akhtar, seorang pejabat di rumah sakit pemerintah di Quetta, mengatakan bahwa seorang gadis berusia empat tahun dan seorang wanita termasuk di antara korban sipil.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, mengutuk ledakan itu. Ia mengungkapkan kesedihannya atas kematian warga sipil dan petugas polisi.
“Petugas polio menjalankan tugas mereka untuk memberantas penyakit ini tanpa mengkhawatirkan nyawa mereka. Mengakhiri polio sepenuhnya adalah salah satu prioritas utama pemerintah,” katanya seperti dilansir dari Al Jazeera, Rabu (30/11/2022).
Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah juga mengeluarkan pernyataan, mengecam serangan itu dan meminta penyelidikan terperinci atas insiden tersebut.
Ketua Menteri Balochistan Abdul Quddus Bizenjo berjanji untuk melawan "tindakan pengecut".
"Semua yang terlibat dalam insiden ini dan fasilitatornya akan dibawa ke pengadilan," tegasnya.