Istri Zelensky Klaim Warga Ukraina Siap Menderita 2-3 Tahun

Minggu, 27 November 2022 - 02:01 WIB
loading...
Istri Zelensky Klaim Warga Ukraina Siap Menderita 2-3 Tahun
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Ibu Negara Olena Zelenska. Foto/Instagram/Volodymyr Zelensky
A A A
KIEV - Warga Ukraina siap menghadapi krisis pemanasan dan pemadaman listrik selama bertahun-tahun jika negara itu akhirnya diizinkan bergabung dengan Uni Eropa (UE).

Ibu Negara Ukraina Elena Zelenskaya mengungkapkan klaim itu saat diwawancarai BBC pada Jumat (26/11/2022).

Berbicara kepada penyiar Inggris setelah berminggu-minggu serangan Rusia di fasilitas energi Ukraina, Zelenskaya mengatakan Ukraina "siap menanggung" musim dingin yang menyiksa jika upaya negara itu untuk menjadi anggota UE berhasil.



Istri Presiden Vladimir Zelensky mengutip jajak pendapat baru-baru ini yang dilaporkan menemukan 90% warga Ukraina rela menghadapi kekurangan listrik dan pemanas selama dua atau tiga tahun jika negara tersebut dapat menjadi anggota blok Eropa sesudahnya.

“Kami menghadapi begitu banyak tantangan yang mengerikan, melihat begitu banyak korban, begitu banyak kehancuran, sehingga pemadaman listrik bukanlah hal terburuk yang terjadi pada kami,” papar dia kepada BBC.

Didorong oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Ukraina mengajukan keanggotaan UE pada bulan Februari, dan diterima sebagai kandidat untuk aksesi pada bulan Juni.

Namun, Kiev tidak dapat bergabung dengan blok tersebut saat terlibat dalam konflik bersenjata dengan tetangganya.

Beberapa negara anggota UE telah menunjukkan bahwa Ukraina harus membasmi korupsi, membersihkan catatan hak asasi manusianya, dan memperkuat supremasi hukum sebelum dapat dipertimbangkan untuk menjadi anggota.

Saat suhu turun di Ukraina, Rusia terus menyerang target penting militer di seluruh negeri, termasuk pembangkit listrik dan fasilitas gas.

Gelombang serangan rudal berskala besar terhadap objek infrastruktur dilaporkan terjadi di Kiev, Kharkov, Odessa, Lviv, dan kota-kota lain pada Rabu.

Walikota Kiev Vitaly Klitschko menyatakan pada Kamis bahwa 70% dari ibukota Ukraina dibiarkan tanpa aliran listrik setelah serangan Rusia.

CEO utilitas listrik swasta terbesar Ukraina pekan lalu meminta warga mempertimbangkan meninggalkan negara itu selama musim dingin untuk mengurangi beban pada yang kerusakan.

Rusia telah menargetkan fasilitas energi Ukraina sejak 10 Oktober, setelah menuduh Kiev melakukan serangan "teroris" terhadap infrastruktur Rusia, termasuk Jembatan Crimea yang penting secara strategis.

Kampanye rudal dan drone telah berfokus pada "target yang secara langsung atau tidak langsung terkait dengan potensi militer (Ukraina)," papar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Kamis.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0930 seconds (0.1#10.140)