Rusia-Ukraina Baku Tembak di Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia, IAEA: Anda Bermain Api!
loading...
A
A
A
Operator tenaga nuklir Rusia Rosenergoatom mengatakan akan ada pembatasan pada apa yang dapat diperiksa oleh tim IAEA.
“Mereka menafsirkan mandat mereka tidak memiliki batas. Bukan begitu,” kata Renat Karchaa, penasihat CEO Rosenergoatom, kepada kantor berita TASS.
“Jika mereka ingin menginspeksi fasilitas yang tidak ada hubungannya dengan keselamatan nuklir, aksesnya akan ditolak.”
Penembakan berulang kali di PLTN Zaporizhzhia telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kecelakaan parah seperti bencana nuklir Chernobyl tahun 1986--yang lokasinya hanya 500 km dari PLTN tersebut.
PLTN Zaporizhzhia menyediakan sekitar seperlima dari listrik Ukraina sebelum invasi Rusia, dan telah dipaksa untuk beroperasi dengan generator cadangan beberapa kali. Ia memiliki enam reaktor VVER-1000 V-320 berpendingin air dan moderasi air rancangan Soviet yang mengandung Uranium 235.
Reaktor dimatikan tetapi ada risiko bahan bakar nuklir bisa menjadi terlalu panas jika daya penggerak sistem pendingin diputus. Penembakan telah berulang kali memutus kabel listrik.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina menembakkan peluru ke saluran listrik yang memasok PLTN Zaporizhzhia, sementara kantor berita TASS mengutip Karchaa mengatakan beberapa fasilitas penyimpanan telah terkena tembakan Ukraina.
Dia mengatakan penembakan terjadi di dekat fasilitas penyimpanan limbah nuklir kering dan sebuah bangunan yang menampung bahan bakar nuklir bekas, tetapi saat ini tidak ada emisi radioaktif yang terdeteksi.
Perusahaan energi nuklir Ukraina Energoatom menuduh militer Rusia menembaki situs tersebut dan mengatakan setidaknya ada 12 serangan di infrastruktur pabrik.
Disebutkan perusahaan itu bahwa Rusia telah menargetkan infrastruktur yang diperlukan untuk memulai kembali bagian-bagian pembangkit dalam upaya untuk lebih membatasi pasokan listrik Ukraina.
“Mereka menafsirkan mandat mereka tidak memiliki batas. Bukan begitu,” kata Renat Karchaa, penasihat CEO Rosenergoatom, kepada kantor berita TASS.
“Jika mereka ingin menginspeksi fasilitas yang tidak ada hubungannya dengan keselamatan nuklir, aksesnya akan ditolak.”
Penembakan berulang kali di PLTN Zaporizhzhia telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kecelakaan parah seperti bencana nuklir Chernobyl tahun 1986--yang lokasinya hanya 500 km dari PLTN tersebut.
PLTN Zaporizhzhia menyediakan sekitar seperlima dari listrik Ukraina sebelum invasi Rusia, dan telah dipaksa untuk beroperasi dengan generator cadangan beberapa kali. Ia memiliki enam reaktor VVER-1000 V-320 berpendingin air dan moderasi air rancangan Soviet yang mengandung Uranium 235.
Reaktor dimatikan tetapi ada risiko bahan bakar nuklir bisa menjadi terlalu panas jika daya penggerak sistem pendingin diputus. Penembakan telah berulang kali memutus kabel listrik.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina menembakkan peluru ke saluran listrik yang memasok PLTN Zaporizhzhia, sementara kantor berita TASS mengutip Karchaa mengatakan beberapa fasilitas penyimpanan telah terkena tembakan Ukraina.
Dia mengatakan penembakan terjadi di dekat fasilitas penyimpanan limbah nuklir kering dan sebuah bangunan yang menampung bahan bakar nuklir bekas, tetapi saat ini tidak ada emisi radioaktif yang terdeteksi.
Perusahaan energi nuklir Ukraina Energoatom menuduh militer Rusia menembaki situs tersebut dan mengatakan setidaknya ada 12 serangan di infrastruktur pabrik.
Disebutkan perusahaan itu bahwa Rusia telah menargetkan infrastruktur yang diperlukan untuk memulai kembali bagian-bagian pembangkit dalam upaya untuk lebih membatasi pasokan listrik Ukraina.