Rusia Tangkap Pejabat Cantik Rezim Putin di Kherson, Ada Apa?

MOSKOW - Ekaterina Gubareva, pejabat cantik rezim Presiden Vladimir Putin yang ditugaskan di Kherson (wilayah Ukraina yang dicaplok Moskow), telah ditangkap polisi Rusia .

Perempuan yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Kherson yang ditunjuk Kremlin itu sebelumnya dilaporkan hilang oleh suaminya.

Namun, laporan media Rusia mengatakan dia ditahan oleh polisi Rusia di pusat kota Donetsk pada 15 November setelah dicurigai menggelapkan dana anggaran pemerintah.



Saluran telegram “Beware the News" mengutip sumber di dalam pemerintahan Kherson menyebutkan bahwa Gubareva menggelapkan dana puluhan juta.

Foto/east2west

Menurut sumber tersebut, Gubareva dipecat dari jabatannya dan setelah itu dia hendak berangkat ke Moskow dan mencoba berganti pekerjaan, tetapi ditangkap dan akhirnya ditahan.

“[Gubareva] dipecat, dia mencoba bernegosiasi. Dia bahkan [mencoba datang] ke Moskow,” kata sumber tersebut.

Mengutip kantor berita TASS, Kamis (17/11/2022), Gubareva adalah istri dari Pavel Gubarev--seorang ilmuwan dan seniman komputer yang juga tokoh terkemuka di kalangan separatis Ukraina.

Setelah pasukan Rusia mundur dari Kherson, administrasi wilayah itu dipindahkan ke Genichesk.

Kantor berita Rusia lainnya, RBC, melaporkan bahwa pejabat Kementerian Dalam Negeri Rusia telah meluncurkan penyelidikan ekstensif atas tindakan Gubareva.

Gubarev belum mengomentari laporan penahanan istrinya oleh polisi Rusia.

Gubarev yang merupakan mantan Kepala Bagian Wajib Militer Kementerian Pertahanan Republik Rakyat Donetsk (DPR), istrinya sudah berhenti melakukan kontak sejak Selasa, 15 November.

Menulis di saluran Telegramnya, Gubarev berkata: “Kemarin sekitar pukul 16.30, istri saya Ekaterina Gubareva menghilang dan tidak pernah berhubungan sejak saat itu."

“Tempat terakhir dia terlihat adalah gedung pemerintah daerah Kherson di Genichesk. Upaya menelepon untuk mengetahui keberadaan Ekaterina sejauh ini tidak membuahkan hasil," lanjut dia.

Pavel Gubarev pernah bertindak sebagai penyelenggara gerakan anti-Maidan sejak 2014, kemudian menjabat sebagai pimpinan DPR.

Sejak dimulainya "operasi militer khusus" Rusia, Gubarev telah mengambil bagian dalam operasi tempur dengan tentara swasta, di mana dia bertugas sebagai penembak senjata anti-pesawat.