Rusia: Insiden Rudal Hantam Polandia Langkah Menuju Perang Dunia III
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia memperingatkan bahwa insiden serangan rudal menghantam Polandia yang menewaskan dua orang berisiko memicu Perang Dunia III .
Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan serangan misil mematikan pada hari Selasa itu bukan ditembakkan oleh pasukan Rusia, tapi berasal dari tembakan sistem pertahanan udara Ukraina.
"Insiden itu membuktikan hanya satu hal: mengobarkan perang hibrida melawan Rusia, Barat bergerak lebih dekat ke Perang Dunia [III]," tulis Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev di Twitter pada Rabu.
Kata-kata mantan presiden Rusia itu digemakan oleh Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky. "Ada upaya nyata untuk memprovokasi konfrontasi militer langsung antara NATO dan Rusia, dengan semua konsekuensi selanjutnya bagi seluruh dunia," ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Kamis (17/11/2022)
Dalam sebuah posting di Telegram, Polyansky mengatakan ada yang mencurigakan bahwa pada minggu lalu kekuatan Barat telah meminta sesi Dewan Keamanan PBB diadakan Rabu pekan ini, tanpa menyebutkan alasan pertemuan itu, dan bahwa serangan rudal di Polandia datang tepat pada waktunya untuk pertemuan itu.
"Sumber kecuriagaan lainnya adalah histeria instan dari rezim Kiev dan tuntutan untuk menghukum Rusia, yang didukung oleh Polandia, yang telah menjadi gila karena Russophobia," tulis diplomat itu.
"Dengan semua fakta yang menunjukkan bahwa Rusia tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut, akan menanyakan untuk melihat bagaimana AS dan sekutunya akan mencoba melepaskan diri selama sesi Dewan Keamanan PBB yang akan datang," kata Polyansky.
“Tidak terpikirkan oleh mitra Barat kami untuk mengakui peran Ukraina dan Polandia dalam provokasi berbahaya ini,” imbuh dia.
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky dengan cepat menyalahkan Rusia atas insiden tersebut pada Selasa malam, mendesak NATO, di mana Polandia adalah anggotanya, untuk bertindak melawan serangan terhadap keamanan kolektif tersebut.
Warsawa menyiagakan militernya, dan mengatakan sedang mendiskusikan apakah akan meminta Pasal 4 NATO, yang akan memerlukan konsultasi tentang situasi dengan 29 negara anggota lainnya dan keputusan konsensus tentang bagaimana melanjutkannya.
Namun, Presiden AS Joe Biden mengatakan segera setelah itu: "tidak mungkin, dalam pikiran lintasan, [rudal] itu ditembakkan dari Rusia."
Kantor berita Associated Press (AP) juga mengutip tiga pejabat AS yang mengatakan data awal menunjukkan bahwa rudal itu sebenarnya milik Ukraina, ditembakkan oleh sistem pertahanan udara negara itu di tengah serangan Rusia skala besar terhadap infrastruktur energi Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia bersikeras tidak melakukan serangan di dekat perbatasan Ukraina-Polandia pada hari Selasa. Kemudian mengklarifikasi bahwa analisis foto dari situs tersebut menunjukkan bahwa puing-puing itu berasal dari rudal untuk sistem pertahanan udara S-300 yang dioperasikan oleh militer Ukraina.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan serangan misil mematikan pada hari Selasa itu bukan ditembakkan oleh pasukan Rusia, tapi berasal dari tembakan sistem pertahanan udara Ukraina.
"Insiden itu membuktikan hanya satu hal: mengobarkan perang hibrida melawan Rusia, Barat bergerak lebih dekat ke Perang Dunia [III]," tulis Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev di Twitter pada Rabu.
Kata-kata mantan presiden Rusia itu digemakan oleh Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky. "Ada upaya nyata untuk memprovokasi konfrontasi militer langsung antara NATO dan Rusia, dengan semua konsekuensi selanjutnya bagi seluruh dunia," ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Kamis (17/11/2022)
Dalam sebuah posting di Telegram, Polyansky mengatakan ada yang mencurigakan bahwa pada minggu lalu kekuatan Barat telah meminta sesi Dewan Keamanan PBB diadakan Rabu pekan ini, tanpa menyebutkan alasan pertemuan itu, dan bahwa serangan rudal di Polandia datang tepat pada waktunya untuk pertemuan itu.
"Sumber kecuriagaan lainnya adalah histeria instan dari rezim Kiev dan tuntutan untuk menghukum Rusia, yang didukung oleh Polandia, yang telah menjadi gila karena Russophobia," tulis diplomat itu.
"Dengan semua fakta yang menunjukkan bahwa Rusia tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut, akan menanyakan untuk melihat bagaimana AS dan sekutunya akan mencoba melepaskan diri selama sesi Dewan Keamanan PBB yang akan datang," kata Polyansky.
“Tidak terpikirkan oleh mitra Barat kami untuk mengakui peran Ukraina dan Polandia dalam provokasi berbahaya ini,” imbuh dia.
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky dengan cepat menyalahkan Rusia atas insiden tersebut pada Selasa malam, mendesak NATO, di mana Polandia adalah anggotanya, untuk bertindak melawan serangan terhadap keamanan kolektif tersebut.
Warsawa menyiagakan militernya, dan mengatakan sedang mendiskusikan apakah akan meminta Pasal 4 NATO, yang akan memerlukan konsultasi tentang situasi dengan 29 negara anggota lainnya dan keputusan konsensus tentang bagaimana melanjutkannya.
Namun, Presiden AS Joe Biden mengatakan segera setelah itu: "tidak mungkin, dalam pikiran lintasan, [rudal] itu ditembakkan dari Rusia."
Kantor berita Associated Press (AP) juga mengutip tiga pejabat AS yang mengatakan data awal menunjukkan bahwa rudal itu sebenarnya milik Ukraina, ditembakkan oleh sistem pertahanan udara negara itu di tengah serangan Rusia skala besar terhadap infrastruktur energi Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia bersikeras tidak melakukan serangan di dekat perbatasan Ukraina-Polandia pada hari Selasa. Kemudian mengklarifikasi bahwa analisis foto dari situs tersebut menunjukkan bahwa puing-puing itu berasal dari rudal untuk sistem pertahanan udara S-300 yang dioperasikan oleh militer Ukraina.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(min)