Israel Tolak Bantu FBI Selidiki Pembunuhan Jurnalis Palestina

Selasa, 15 November 2022 - 21:01 WIB
loading...
Israel Tolak Bantu FBI...
Jurnalis TV Al Jazeera Shireen Abu Aqleh melaporkan dari Yerusalem. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) memberi tahu mitranya dari Israel bahwa Biro Investigasi Federal (FBI) telah membuka penyelidikan kriminal atas keadaan seputar pembunuhan jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh.

Walla melaporkan hal itu pada 14 November 2022. Abu Akleh ditembak dan dibunuh penembak jitu Israel saat dia meliput serangan militer ke kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat pada 11 Mei.

Portal berita tersebut mengutip tiga sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan penyelidikan FBI terhadap kegiatan tentara Israel di Tepi Barat tidak biasa dan bahkan mungkin belum pernah terjadi sebelumnya.



Walla menambahkan, penyelidikan dapat mengarah pada permintaan Amerika untuk menanyai tentara yang terlibat dalam penembakan itu.

“Pemerintah Israel tidak akan menyetujui permintaan seperti itu,” ungkap laporan Walla.

Berita tersebut telah diliput secara luas oleh media di Israel, termasuk Channel 14, Haaretz, Radio Angkatan Darat dan Kan.



Menurut Kan, ada kemungkinan AS akan meminta Israel menyerahkan materi khusus mengenai kasus ini.

"Keputusan Departemen Kehakiman AS untuk menyelidiki kematian Shireen Abu Akleh yang malang adalah kesalahan besar," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Benny Gantz.

"Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melakukan penyelidikan independen dan profesional, yang dipresentasikan kepada Amerika yang membagikan rinciannya," papar dia.

Gantz menambahkan, dia menjelaskan kepada perwakilan Washington bahwa penyelidikan FBI akan menjadi "campur tangan" dalam urusan internal Israel.

"Kami menjelaskan kepada perwakilan Amerika bahwa kami berdiri di belakang tentara IDF; bahwa kami tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan eksternal apa pun," tegas dia.

Investigasi yang dilakukan oleh organisasi hak asasi manusia independen, media internasional, dan badan resmi Palestina menyimpulkan jurnalis Al Jazeera Abu Akleh terbunuh oleh peluru yang ditembakkan penembak jitu Israel.

Menurut beberapa laporan, dia menjadi sasaran dengan sengaja.

Abu Akleh mengenakan rompi antipeluru dengan tulisan "Press" yang tertulis sangat jelas di atasnya, serta helm saat dia terbunuh.

Rekan-rekannya dan saksi mata menegaskan tidak ada pejuang Palestina yang berada di dekat mereka saat itu, sedangkan tentara Israel yang bersenjata lengkap berada sekitar 200 meter jauhnya.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4197 seconds (0.1#10.140)