Direktur CIA Bertemu Bos Intelijen Rusia, Peringatkan Moskow Jangan Gunakan Nuklir
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Direktur Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat (AS) William Burns memperingatkan Rusia agar tidak menggunakan senjata nuklir dalam perangnya di Ukraina .
Peringatan itu disampaikan dalam pertemuan rahasia dengan Kepala Dinas Intelijen Asing Rusia (SVR) Sergei Naryshkin di Ankara, Turki, pada hari Senin.
Menurut seorang pejabat Gedung Putih, Burns menyampaikan pesan tentang konsekuensi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia.
"Dia tidak melakukan negosiasi dalam bentuk apa pun. Dia tidak membahas penyelesaian perang di Ukraina," kata Gedung Putih itu, yang berbicara dengan syarat anonim.
"Dia menyampaikan pesan tentang konsekuensi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia, dan risiko eskalasi stabilitas strategis," lanjut pejabat tersebut, seperti dikutip Reuters, Selasa (15/11/2022). "Dia juga mengangkat kasus warga AS yang ditahan secara tidak adil [di Rusia]."
Kontak AS-Rusia di Turki pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Kommersant Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dikutip kantor berita TASS, membenarkan adanya pembicaraan antara Rusia dan Amerika Serikat berlangsung di Ankara.
Hubungan antara Washington dan Moskow telah jatuh ke titik terburuk dalam beberapa dasawarsa sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari.
Ancaman oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir dalam perang Ukraina telah memicu kekhawatiran tentang eskalasi.
Peringatan itu disampaikan dalam pertemuan rahasia dengan Kepala Dinas Intelijen Asing Rusia (SVR) Sergei Naryshkin di Ankara, Turki, pada hari Senin.
Menurut seorang pejabat Gedung Putih, Burns menyampaikan pesan tentang konsekuensi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia.
"Dia tidak melakukan negosiasi dalam bentuk apa pun. Dia tidak membahas penyelesaian perang di Ukraina," kata Gedung Putih itu, yang berbicara dengan syarat anonim.
"Dia menyampaikan pesan tentang konsekuensi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia, dan risiko eskalasi stabilitas strategis," lanjut pejabat tersebut, seperti dikutip Reuters, Selasa (15/11/2022). "Dia juga mengangkat kasus warga AS yang ditahan secara tidak adil [di Rusia]."
Kontak AS-Rusia di Turki pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Kommersant Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dikutip kantor berita TASS, membenarkan adanya pembicaraan antara Rusia dan Amerika Serikat berlangsung di Ankara.
Hubungan antara Washington dan Moskow telah jatuh ke titik terburuk dalam beberapa dasawarsa sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari.
Ancaman oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir dalam perang Ukraina telah memicu kekhawatiran tentang eskalasi.