Pria AS Dijebloskan ke Penjara Arab Saudi saat Umrah di Makkah
loading...
A
A
A
Arab Saudi sering dikritik karena tidak mentoleransi perbedaan pendapat dan baru-baru ini menjadi sorotan karena hukuman penjara selama beberapa dekade yang dijatuhkan kepada sejumlah wanita yang men-tweet dan me-retweet posting-an yang mengkritik rezim Riyadh.
Minggu ini, Carly Morris, seorang wanita AS yang secara terbuka menuduh mantan suaminya dari Arab Saudi menjebak putri mereka di kerajaan di bawah apa yang disebut undang-undang perwalian, ditahan sebentar.
Bulan lalu, Saad Ibrahim Almadi, seorang warga negara AS berusia 72 tahun asal Arab Saudi, telah menerima hukuman penjara 16 tahun karena posting Twitter tentang beberapa topik termasuk perang di Yaman dan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tahun 2018.
Semua hukuman itu dijatuhkan beberapa minggu setelah Presiden AS Joe Biden mengesampingkan kecamannya di masa lalu terhadap catatan HAM Arab Saudi demi melakukan kunjungan ke kerajaan, meskipun ada kritik dari kelompok HAM dan orang-orang buangan Arab Saudi.
Itu adalah saat ketika AS sangat membutuhkan kerajaan untuk menjaga produksi minyak. Tetapi lobi pemerintahan Biden berakhir dengan tidak ada lagi minyak atau perbaikan apa pun dalam catatan HAM.
Para pembela HAM mengatakan upaya Biden untuk menenangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman justru membuatnya pangeran Saudi itu berani.
Otoritas Arab Saudi secara ilegal memantau dan menyerang warganya di AS dan negara-negara Barat lainnya.
Minggu ini, Carly Morris, seorang wanita AS yang secara terbuka menuduh mantan suaminya dari Arab Saudi menjebak putri mereka di kerajaan di bawah apa yang disebut undang-undang perwalian, ditahan sebentar.
Bulan lalu, Saad Ibrahim Almadi, seorang warga negara AS berusia 72 tahun asal Arab Saudi, telah menerima hukuman penjara 16 tahun karena posting Twitter tentang beberapa topik termasuk perang di Yaman dan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tahun 2018.
Semua hukuman itu dijatuhkan beberapa minggu setelah Presiden AS Joe Biden mengesampingkan kecamannya di masa lalu terhadap catatan HAM Arab Saudi demi melakukan kunjungan ke kerajaan, meskipun ada kritik dari kelompok HAM dan orang-orang buangan Arab Saudi.
Itu adalah saat ketika AS sangat membutuhkan kerajaan untuk menjaga produksi minyak. Tetapi lobi pemerintahan Biden berakhir dengan tidak ada lagi minyak atau perbaikan apa pun dalam catatan HAM.
Para pembela HAM mengatakan upaya Biden untuk menenangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman justru membuatnya pangeran Saudi itu berani.
Otoritas Arab Saudi secara ilegal memantau dan menyerang warganya di AS dan negara-negara Barat lainnya.
(min)