Ukraina Sebut Rusia Ingin Ubah Kherson Jadi Kota Kematian: Datang, Merampok, dan Pergi
loading...
A
A
A
KIEV - Seorang penasihat senior presiden Ukraina mengatakan Rusia ingin mengubah Kherson menjadi "kota kematian" setelah Moskow memerintahkan pasukannya untuk mundur dari kota di Ukraina selatan tersebut.
Penasihat politik Presiden Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, menuduh Rusia menjarah segala sesuatu mulai dari apartemen hingga selokan dan berencana untuk menembaki Kherson dari sisi lain Sungai Dnipro.
“RF (Federasi Rusia) ingin mengubah Kherson menjadi 'kota kematian'. Militer Rusia menambang semua yang mereka bisa: apartemen, selokan. Artileri di tepi kiri berencana untuk mengubah kota menjadi reruntuhan," tulis Podolyak di Twitter.
"Inilah yang terlihat (dari) 'dunia Rusia': datang, merampok, merayakan, membunuh saksi, meninggalkan reruntuhan dan pergi," lanjut Podolyak, Kamis, seperti dikutip Reuters, Jumat (11/11/2022).
Rusia tidak segera mengomentari pernyataan Podolyak.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada hari Rabu mengumumkan pasukan Rusia akan mundur dari tepi barat Sungai Dnipro, yang mencakup Kherson—satu-satunya ibu kota regional yang direbut Moskow sejak menginvasi Ukraina pada Februari.
Militer Ukraina mengatakan masih belum dapat memastikan bahwa pasukan Rusia ditarik dari Kherson.
Wakil Kepala Departemen Operasional Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina Brigadir Jenderal Oleksiy Gromov mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa tindakan Angkatan Bersenjata Ukraina sendiri telah membuat pasukan Rusia tidak punya pilihan selain mundur.
“Tetapi saat ini, kami tidak dapat mengonfirmasi atau menyangkal informasi tentang apa yang disebut penarikan pasukan Rusia dari Kherson. Kami akan melanjutkan operasi ofensif kami sesuai dengan rencana kami,” katanya.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
Penasihat politik Presiden Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, menuduh Rusia menjarah segala sesuatu mulai dari apartemen hingga selokan dan berencana untuk menembaki Kherson dari sisi lain Sungai Dnipro.
“RF (Federasi Rusia) ingin mengubah Kherson menjadi 'kota kematian'. Militer Rusia menambang semua yang mereka bisa: apartemen, selokan. Artileri di tepi kiri berencana untuk mengubah kota menjadi reruntuhan," tulis Podolyak di Twitter.
"Inilah yang terlihat (dari) 'dunia Rusia': datang, merampok, merayakan, membunuh saksi, meninggalkan reruntuhan dan pergi," lanjut Podolyak, Kamis, seperti dikutip Reuters, Jumat (11/11/2022).
Rusia tidak segera mengomentari pernyataan Podolyak.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada hari Rabu mengumumkan pasukan Rusia akan mundur dari tepi barat Sungai Dnipro, yang mencakup Kherson—satu-satunya ibu kota regional yang direbut Moskow sejak menginvasi Ukraina pada Februari.
Militer Ukraina mengatakan masih belum dapat memastikan bahwa pasukan Rusia ditarik dari Kherson.
Wakil Kepala Departemen Operasional Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina Brigadir Jenderal Oleksiy Gromov mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa tindakan Angkatan Bersenjata Ukraina sendiri telah membuat pasukan Rusia tidak punya pilihan selain mundur.
“Tetapi saat ini, kami tidak dapat mengonfirmasi atau menyangkal informasi tentang apa yang disebut penarikan pasukan Rusia dari Kherson. Kami akan melanjutkan operasi ofensif kami sesuai dengan rencana kami,” katanya.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
(min)