Taliban Larang Wanita Afghanistan Masuk Taman Hiburan di Kabul
loading...
A
A
A
Dia memperingatkan larangan semacam itu akan menghambat investasi oleh orang asing atau warga Afghanistan yang tinggal di luar negeri, serta berdampak pada pengumpulan pendapatan.
"Pemerintah dijalankan oleh pajak. Jika investor tidak membayar pajak, lalu bagaimana mereka bisa berjalan?" ujarnya.
Mohammad Tamim (20), asyik menyeruput teh di taman saat berkunjung dari Kandahar, tempat dia mengajar di sebuah madrasah. Ia menyebut larangan itu sebagai "berita buruk".
"Setiap manusia secara psikologis perlu dihibur," ucapnya.
"(Umat) Muslim perlu dihibur - terutama setelah 20 tahun perang," ia menambahkan.
"Pemerintah dijalankan oleh pajak. Jika investor tidak membayar pajak, lalu bagaimana mereka bisa berjalan?" ujarnya.
Mohammad Tamim (20), asyik menyeruput teh di taman saat berkunjung dari Kandahar, tempat dia mengajar di sebuah madrasah. Ia menyebut larangan itu sebagai "berita buruk".
"Setiap manusia secara psikologis perlu dihibur," ucapnya.
"(Umat) Muslim perlu dihibur - terutama setelah 20 tahun perang," ia menambahkan.
(ian)