Uang Tebusan Tidak Dibayar, Hacker Rilis Data Aborsi

Kamis, 10 November 2022 - 15:07 WIB
loading...
A A A
Dia dan yang lainnya telah mengkritik Medibank karena pelanggaran keamanan.

Awal pekan ini para peretas merilis satu set file detail pelanggan dengan nama "daftar bagus" dan "daftar nakal".

File-file itu termasuk data klaim kesehatan masyarakat - termasuk riwayat prosedur medis - serta nama, alamat, tanggal lahir, dan nomor ID pemerintah.



Kemudian pada hari Kamis, para peretas di forum mereka menambahkan bahwa mereka juga telah: "menambahkan satu lagi file aborsi.csv...".

Medibank telah meminta maaf atas apa yang disebutnya sebagai "persenjataan berbahaya" dari informasi pribadi. Peretas mendapatkan informasi setelah detail login yang memungkinkan akses ke semua data pelanggannya dicuri.

Pemerintah Australia juga membela keputusan perusahaan untuk tidak membayar uang tebusan.

Keduanya telah memperingatkan bahwa akan ada lebih banyak rilis informasi pelanggan. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan bahwa dia juga pelanggan Medibank.

Pada bulan September, perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Australia, Optus, juga menjadi sasaran pemerasan, setelah data pribadi sekitar 10 juta pelanggan dicuri dalam apa yang disebut perusahaan sebagai serangan siber.

Beberapa warga Australia telah mengidentifikasi diri mereka terpengaruh oleh kedua serangan siber tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1346 seconds (0.1#10.140)