Pertama Kali, 2 Kota di Michigan Gunakan Surat Suara Berbahasa Arab

Rabu, 09 November 2022 - 20:14 WIB
loading...
Pertama Kali, 2 Kota di Michigan Gunakan Surat Suara Berbahasa Arab
Pertama kali, 2 kota di Michigan menggunakan surat suara berbahasa Arab dalam pemilu sela AS. Foto/Al Araby
A A A
WASHINGTON - Pemilu sela di Amerika Serikat (AS) kali ini menandai pertama kalinya digunakan surat suara berbahasa Arab di dua kota Michigan yaitu Dearborn dan Hamtramck.

Ini adalah langkah penting bagi kota-kota yang dikenal dengan komunitas Arabnya di negara bagian dengan proporsi orang Arab tertinggi di AS.

"Sangat penting bahwa demokrasi kita terus dapat diakses dan aman untuk setiap pemilih Michigan," kata Menteri Luar Negeri Jocelyn Benson dalam sebuah pernyataan publik.

"Di saat ada begitu banyak upaya untuk memecah belah dan menghalangi keterlibatan warga, sangat menginspirasi melihat kepemimpinan Dearborn, Hamtramck, dan Wayne County bersatu untuk menunjukkan bahwa pemerintah dapat tanggap terhadap kebutuhan warga dan memberikan hasil. Pekerjaan mereka akan secara langsung membantu warga di komunitas mereka, beri tahu dan libatkan pemilih, dan sebagai hasilnya, demokrasi negara bagian kita akan lebih sehat," tambah Benson seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (9/11/2022).



Abdullah Hammound, Wali Kota keturunan Arab pertama Dearborn, yang terpilih untuk menjabat tahun lalu, merayakan pemungutan suara baru itu.

"Langkah ini menghormati cita-cita mendasar dalam demokrasi kita: bahwa itu milik kita semua, tidak peduli latar belakang kita, kode pos, atau bahasa asli kita," kata Hammoud.

Dewan Kota Dearborn dan Hamtramck awal tahun ini mengeluarkan resolusi agar surat suara berbahasa Arab tersedia bagi pemilih. Mereka jauh dari pemerintah pertama yang melakukannya. California dan New Jersey telah menggunakan bahasa Arab di surat suara mereka selama beberapa tahun. Banyak negara bagian memiliki banyak bahasa dalam surat suara mereka, berdasarkan kebutuhan penduduk mereka.

Namun, bahasa Arab dan bahasa Timur Tengah lainnya mengalami tantangan untuk mendapatkan status resmi karena kebutuhan bahasa sering didasarkan pada sensus terakhir, yang masih menunjuk orang-orang dari Timur Tengah dan Afrika Utara sebagai orang kulit putih.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1272 seconds (0.1#10.140)