Ukraina: Rusia Sekarang Hanya Memiliki 120 Rudal Balistik Iskander
loading...
A
A
A
Kiev juga tidak berdaya melawan rudal hipersonik Kinzhal yang dipasang Moskow pada beberapa pesawat tempurnya.
Iran pada bulan lalu membantah memasok Rusia dengan peralatan militer dalam perangnya melawan Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Iran pada 15 Oktober, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian menekankan, "Republik Islam Iran belum dan tidak akan menyediakan senjata apa pun untuk digunakan dalam perang di Ukraina."
Itu disampaikan setelah Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan bahwa Angkatan Udara negara itu telah menghancurkan enam drone kamikaze Shahed-136 buatan Iran.
Baru-baru ini, Iran akhirnya mengakui telah mengirim drone ke Rusia. Namun, pengiriman itu terjadi jauh hari sebelum pecahnya perang di Ukraina.
Marina Miron, seorang peneliti dari Departemen Studi Pertahanan di King's College London (KCL) menjelaskan kepada Newsweek tentang bagaimana dugaan keterlibatan Iran dapat mengubah banyak hal dalam konflik di Ukraina.
Dia mengatakan keuntungan dari rudal Fateh-110 adalah bahwa selain relatif murah, ia memiliki kemampuan untuk berkamuflase dan dapat diluncurkan dari mana saja.
“Jadi ketika mobilitas musim dingin berkurang, Rusia akan memiliki lebih banyak opsi untuk meluncurkan rudal Iran tanpa terdeteksi dan mungkin ditargetkan oleh senjata-senjata [Barat] seperti HIMARs,” katanya kepada Newsweek.
“Itu akan memberi Rusia semacam paritas dan kemampuan untuk mengisi kembali stoknya, menggunakan rudal Iran yang lebih murah untuk membanjiri sistem pertahanan udara Ukraina dan memastikan bahwa mereka dapat melakukan penargetan sebagian besar target militer dan infrastruktur sipil yang penting.”
Pemerintah Rusia belum berkomentar atas laporan tentang terkurasnya stok rudal modern Moskow akibat perangnya di Ukraina.
Iran pada bulan lalu membantah memasok Rusia dengan peralatan militer dalam perangnya melawan Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Iran pada 15 Oktober, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian menekankan, "Republik Islam Iran belum dan tidak akan menyediakan senjata apa pun untuk digunakan dalam perang di Ukraina."
Itu disampaikan setelah Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan bahwa Angkatan Udara negara itu telah menghancurkan enam drone kamikaze Shahed-136 buatan Iran.
Baru-baru ini, Iran akhirnya mengakui telah mengirim drone ke Rusia. Namun, pengiriman itu terjadi jauh hari sebelum pecahnya perang di Ukraina.
Marina Miron, seorang peneliti dari Departemen Studi Pertahanan di King's College London (KCL) menjelaskan kepada Newsweek tentang bagaimana dugaan keterlibatan Iran dapat mengubah banyak hal dalam konflik di Ukraina.
Dia mengatakan keuntungan dari rudal Fateh-110 adalah bahwa selain relatif murah, ia memiliki kemampuan untuk berkamuflase dan dapat diluncurkan dari mana saja.
“Jadi ketika mobilitas musim dingin berkurang, Rusia akan memiliki lebih banyak opsi untuk meluncurkan rudal Iran tanpa terdeteksi dan mungkin ditargetkan oleh senjata-senjata [Barat] seperti HIMARs,” katanya kepada Newsweek.
“Itu akan memberi Rusia semacam paritas dan kemampuan untuk mengisi kembali stoknya, menggunakan rudal Iran yang lebih murah untuk membanjiri sistem pertahanan udara Ukraina dan memastikan bahwa mereka dapat melakukan penargetan sebagian besar target militer dan infrastruktur sipil yang penting.”
Pemerintah Rusia belum berkomentar atas laporan tentang terkurasnya stok rudal modern Moskow akibat perangnya di Ukraina.