Menlu AS Telepon Presiden Palestina, Tegaskan Komitmen untuk Solusi Dua Negara

Minggu, 06 November 2022 - 14:35 WIB
loading...
Menlu AS Telepon Presiden Palestina, Tegaskan Komitmen untuk Solusi Dua Negara
Menlu AS Telepon Presiden Palestina, Tegaskan Komitmen untuk Solusi Dua Negara. FOTO/GI
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken menegaskan kembali komitmen Washington pada solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina . Hal itu diungkapkannya dalam panggilan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Langkah itu dilakukan ketika mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang belum mendukung gagasan dua negara, memastikan kembali tampuk kekuasaannya setelah memenangkan pemilihan umum.



“Dalam panggilan telepon dengan Abbas, Blinken lebih lanjut menegaskan kembali komitmen kami untuk solusi dua negara,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP.

“Blinken dan Abbas juga membahas upaya bersama untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat Palestina dan meningkatkan keamanan dan kebebasan mereka,” lanjut pernyataan itu.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, Blinken menggarisbawahi keprihatinannya yang mendalam atas situasi di Tepi Barat, termasuk meningkatnya ketegangan, kekerasan, dan hilangnya nyawa warga Palestina dan Israel. Ia juga menekankan perlunya semua pihak untuk segera meredakan situasi.



Tentara Israel mengatakan, jet tempurnya pada Jumat pagi menargetkan lokasi pembuatan roket di Jalur Gaza yang diblokade, sebagai tanggapan atas beberapa roket yang ditembakkan ke Israel. Satu hari sebelumnya, empat warga Palestina, termasuk seorang penyerang, dibunuh oleh pasukan Israel di Yerusalem Timur yang dicaplok Israel dan Tepi Barat yang diduduki.

Analis Palestina, Noor Odeh mengatakan, perbedaan posisi ideologis yang diungkapkan oleh politisi Israel mengenai masa depan wilayah pendudukan membuat sedikit perbedaan pada kebijakan, yang selalu didikte oleh ketakutan keamanan orang Israel.

“Dalam hal kebijakan, menentang kenegaraan, mencari aneksasi (Tepi Barat yang diduduki), apakah secara de facto atau tidak, mereka semua membaca dari buku pedoman yang sama, karena mereka semua melayani opini publik sayap kanan yang sama," jelasnya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1195 seconds (0.1#10.140)