Saksi Tragedi Halloween Seoul: Korban Berjatuhan Seperti Domino
loading...
A
A
A
SEOUL - Massa yang sebagian besar anak muda yang ingin merayakan Halloween di Seoul terperangkap dan terhimpit saat kerumunan bergerak ke sebuah gang sempit. Setidaknya 151 orang tewas dan 82 lainnya terluka dalam bencana terburuk di Korea Selatan (Korsel) dalam beberapa tahun.
Diperkirakan 100.000 orang telah berkumpul di Itaewon, Seoul, untuk perayaan Halloween outdoor terbesar di negara itu sejak pandemi dimulai. Pemerintah Korsel melonggarkan pembatasan Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir.
Itaewon, dekat tempat bekas markas besar pasukan militer AS di Korsel beroperasi sebelum pindah dari ibu kota pada tahun 2018, terkenal dengan bar, klub, dan restorannya yang trendi.
Tidak segera jelas apa yang menyebabkan kerumunan itu melonjak ke gang sempit di dekat Hamilton Hotel, tempat pesta besar di Seoul.
Seorang penyintas mengatakan banyak orang jatuh dan saling menjatuhkan “seperti kartu domino” setelah mereka didorong oleh orang lain. Korban selamat, bermarga Kim, mengatakan mereka terjebak selama sekitar satu setengah jam sebelum diselamatkan, ketika beberapa orang berteriak "Tolong saya!" dan yang lainnya sesak napas, menurut surat kabar Hankyoreh yang berbasis di Seoul.
"Korban selamat lainnya, bernama Lee Chang-kyu, mengatakan dia melihat sekitar lima hingga enam pria mendorong yang lain sebelum satu atau dua mulai jatuh," menurut surat kabar itu seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Minggu (30/10/2022).
Dalam sebuah wawancara dengan saluran berita YTN, Hwang Min-hyeok, seorang pengunjung Itaewon, mengatakan sangat terkejut melihat deretan mayat di dekat hotel. Dia mengatakan pekerja darurat pada awalnya kewalahan, membuat pejalan kaki berjuang untuk memberikan CPR kepada mereka yang terluka tergeletak di jalanan.
"Orang-orang meratap di samping mayat teman-teman mereka," katanya.
Korban selamat lain berusia 20-an tahun mengatakan dia menghindari diinjak-injak dengan berhasil masuk ke bar yang pintunya terbuka di gang, kantor berita Yonhap melaporkan.
Seorang wanita berusia 20-an tahun yang bermarga Park mengatakan kepada Yonhap bahwa dia dan yang lainnya berdiri di sepanjang sisi gang sementara yang lain terjebak di tengah gang tidak bisa melarikan diri.
Ini adalah tragedi terburuk dalam sejarah Korsel setelah tenggelamnya kapal feri Sewol pada tahun 2014 yang menewaskan 304 orang, sebagian besar siswa sekolah menengah.
Itu juga merupakan bencana besar kedua di Asia dalam sebulan. Pada 1 Oktober, dunia terhentak dengan tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang saat pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke tribun penonton dan menewaskan 135 orang.
Diperkirakan 100.000 orang telah berkumpul di Itaewon, Seoul, untuk perayaan Halloween outdoor terbesar di negara itu sejak pandemi dimulai. Pemerintah Korsel melonggarkan pembatasan Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir.
Itaewon, dekat tempat bekas markas besar pasukan militer AS di Korsel beroperasi sebelum pindah dari ibu kota pada tahun 2018, terkenal dengan bar, klub, dan restorannya yang trendi.
Tidak segera jelas apa yang menyebabkan kerumunan itu melonjak ke gang sempit di dekat Hamilton Hotel, tempat pesta besar di Seoul.
Seorang penyintas mengatakan banyak orang jatuh dan saling menjatuhkan “seperti kartu domino” setelah mereka didorong oleh orang lain. Korban selamat, bermarga Kim, mengatakan mereka terjebak selama sekitar satu setengah jam sebelum diselamatkan, ketika beberapa orang berteriak "Tolong saya!" dan yang lainnya sesak napas, menurut surat kabar Hankyoreh yang berbasis di Seoul.
"Korban selamat lainnya, bernama Lee Chang-kyu, mengatakan dia melihat sekitar lima hingga enam pria mendorong yang lain sebelum satu atau dua mulai jatuh," menurut surat kabar itu seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Minggu (30/10/2022).
Dalam sebuah wawancara dengan saluran berita YTN, Hwang Min-hyeok, seorang pengunjung Itaewon, mengatakan sangat terkejut melihat deretan mayat di dekat hotel. Dia mengatakan pekerja darurat pada awalnya kewalahan, membuat pejalan kaki berjuang untuk memberikan CPR kepada mereka yang terluka tergeletak di jalanan.
"Orang-orang meratap di samping mayat teman-teman mereka," katanya.
Korban selamat lain berusia 20-an tahun mengatakan dia menghindari diinjak-injak dengan berhasil masuk ke bar yang pintunya terbuka di gang, kantor berita Yonhap melaporkan.
Seorang wanita berusia 20-an tahun yang bermarga Park mengatakan kepada Yonhap bahwa dia dan yang lainnya berdiri di sepanjang sisi gang sementara yang lain terjebak di tengah gang tidak bisa melarikan diri.
Ini adalah tragedi terburuk dalam sejarah Korsel setelah tenggelamnya kapal feri Sewol pada tahun 2014 yang menewaskan 304 orang, sebagian besar siswa sekolah menengah.
Itu juga merupakan bencana besar kedua di Asia dalam sebulan. Pada 1 Oktober, dunia terhentak dengan tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang saat pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke tribun penonton dan menewaskan 135 orang.
(ian)