Kota-kota di Ukraina yang Sudah Dikuasai Rusia
loading...
A
A
A
Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu melaporkan pada Vladimir Putin bahwa Lysychansk dan permukiman di sekitarnya sudah di bawah kendali Rusia.
3. Kherson
Pada bulan Maret 2022, Rusia mengeklaim telah menguasai kota penting dan strategis Kherson di bagian selatan Ukraina.
Ambil alih itu dilakukan saat invasi Moskow ke Ukraina memasuki hari ketujuh. Divisi angkatan bersenjata Rusia telah mengambil kendali penuh dan menguasai pusat regional Kherson.
Namun Wali Kota Kherson Igor Nikolayev masih menyatakan kota tersebut masih bagian dari Ukraina.
4. Zaporizhzhia
Zaporizhzhia berada di bawah kuasa Rusia sejak Maret 2022 hingga Oktober. Zaporizhzhia adalah kota pembangkit nuklir terbesar di Eropa, yang memiliki enam reaktor.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi berupaya membangun zona keselamatan dan keamanan di sekitar wilayah itu.
Putin telah mengeluarkan dekrit untuk mengalihkan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia milik Ukraina ke dalam kontrol dan pengawasan Rusia.
Ukraina merespons hal tersebut sebagai upaya ilegal serta mengatakan keputusan presiden Rusia itu "batal demi hukum".
3. Kherson
Pada bulan Maret 2022, Rusia mengeklaim telah menguasai kota penting dan strategis Kherson di bagian selatan Ukraina.
Ambil alih itu dilakukan saat invasi Moskow ke Ukraina memasuki hari ketujuh. Divisi angkatan bersenjata Rusia telah mengambil kendali penuh dan menguasai pusat regional Kherson.
Namun Wali Kota Kherson Igor Nikolayev masih menyatakan kota tersebut masih bagian dari Ukraina.
4. Zaporizhzhia
Zaporizhzhia berada di bawah kuasa Rusia sejak Maret 2022 hingga Oktober. Zaporizhzhia adalah kota pembangkit nuklir terbesar di Eropa, yang memiliki enam reaktor.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi berupaya membangun zona keselamatan dan keamanan di sekitar wilayah itu.
Putin telah mengeluarkan dekrit untuk mengalihkan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia milik Ukraina ke dalam kontrol dan pengawasan Rusia.
Ukraina merespons hal tersebut sebagai upaya ilegal serta mengatakan keputusan presiden Rusia itu "batal demi hukum".