Menhan Israel Kunjungi Turki, Cairkan Hubungan yang Dingin
loading...
A
A
A
ANKARA - Menteri Pertahanan Israel , Benny Gantz mengatakan pada Kamis (27/10/2022), bahwa dia telah meminta stafnya untuk memulai proses melanjutkan hubungan kerja dengan Turki . Hal itu diungkapkannya setelah bertemu dengan mitranya dari Turki di Ankara.
"Seperti yang disepakati dalam pertemuan kami, saya telah menginstruksikan staf saya untuk memulai prosedur yang diperlukan untuk melanjutkan hubungan kerja," kata Gantz pada konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, seperti dikutip dari Reuters.
"Ke depan, kita harus mengadopsi pendekatan yang stabil dan positif dalam hubungan kita - menjaga dialog terbuka," kata Gantz.
Ini merupakan kunjungan pertama Menteri Pertahanan Israel ke Turki dalam lebih dari satu dekade terakhir. Gantz, yang mencalonkan diri sebagai perdana menteri dalam pemilu Israel minggu depan, juga akan bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Hubungan antara Israel dan Turki telah membeku sejak 2011, ketika Ankara mengusir Duta Besar Israel, menyusul serangan Israel tahun 2010 terhadap kapal bantuan Mavi Marmara ke Gaza, yang menewaskan sepuluh warga Turki.
Hubungan diplomatik dipulihkan pada 2016 dan kedua negara bertukar duta besar. Namun, dua tahun kemudian, Turki menarik diplomatnya dari Israel dan mengusir utusan Israel ketika pasukan Israel membunuh sejumlah warga Palestina yang ikut serta dalam protes "March of Return" di Jalur Gaza.
Awal tahun ini, Presiden Israel Isaac Herzog mengunjungi Ankara sebagai bagian dari kunjungan pertamanya ke Turki oleh seorang pemimpin Israel sejak 2008.
Sementara Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan: "Peningkatan hubungan dan kerja sama kami dengan Israel, terutama di bidang-bidang seperti pertahanan, keamanan dan energi, akan mengarah pada perkembangan penting mengenai perdamaian dan stabilitas regional."
“Hubungan yang lebih baik dengan Israel akan memfasilitasi penyelesaian beberapa masalah di mana kami memiliki ketidaksepakatan, terutama di Palestina," lanjut Akar.
"Seperti yang disepakati dalam pertemuan kami, saya telah menginstruksikan staf saya untuk memulai prosedur yang diperlukan untuk melanjutkan hubungan kerja," kata Gantz pada konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, seperti dikutip dari Reuters.
"Ke depan, kita harus mengadopsi pendekatan yang stabil dan positif dalam hubungan kita - menjaga dialog terbuka," kata Gantz.
Ini merupakan kunjungan pertama Menteri Pertahanan Israel ke Turki dalam lebih dari satu dekade terakhir. Gantz, yang mencalonkan diri sebagai perdana menteri dalam pemilu Israel minggu depan, juga akan bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Hubungan antara Israel dan Turki telah membeku sejak 2011, ketika Ankara mengusir Duta Besar Israel, menyusul serangan Israel tahun 2010 terhadap kapal bantuan Mavi Marmara ke Gaza, yang menewaskan sepuluh warga Turki.
Hubungan diplomatik dipulihkan pada 2016 dan kedua negara bertukar duta besar. Namun, dua tahun kemudian, Turki menarik diplomatnya dari Israel dan mengusir utusan Israel ketika pasukan Israel membunuh sejumlah warga Palestina yang ikut serta dalam protes "March of Return" di Jalur Gaza.
Awal tahun ini, Presiden Israel Isaac Herzog mengunjungi Ankara sebagai bagian dari kunjungan pertamanya ke Turki oleh seorang pemimpin Israel sejak 2008.
Sementara Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan: "Peningkatan hubungan dan kerja sama kami dengan Israel, terutama di bidang-bidang seperti pertahanan, keamanan dan energi, akan mengarah pada perkembangan penting mengenai perdamaian dan stabilitas regional."
“Hubungan yang lebih baik dengan Israel akan memfasilitasi penyelesaian beberapa masalah di mana kami memiliki ketidaksepakatan, terutama di Palestina," lanjut Akar.
(esn)