Bertemu Herzog, Biden: Jika Tidak Ada Israel, Kita Harus Menciptakannya

Kamis, 27 Oktober 2022 - 21:42 WIB
loading...
Bertemu Herzog, Biden: Jika Tidak Ada Israel, Kita Harus Menciptakannya
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjamu Presiden Israel Isaac Herzog di Gedung Putih. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjamu Presiden Israel Isaac Herzog di Gedung Putih pada hari Rabu waktu setempat. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa jika tidak ada Israel "kita harus menciptakannya".

Biden membahas hubungan dekat AS dengan Israel dan kesepakatan gas kontroversialnya dengan Lebanon, yang dibantu oleh Washington, sekaligus menegaskan kembali dukungan "kuat" Washington untuk Israel.

"Saya akan mengatakan ini 5.000 kali dalam karir saya - komitmen berpakaian irontad - yang dimiliki Amerika Serikat kepada Israel berdasarkan prinsip-prinsip kami, ide-ide kami, nilai-nilai kami, mereka adalah nilai-nilai yang sama," katanya kepada Herzog.

"Dan saya — saya sudah sering berkata, Tuan Presiden, jika ada — jika tidak ada Israel, kita harus menciptakannya," imbuhnya seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (27/10/2022).

Kedua presiden membahas dugaan ancaman yang berkembang ke Ukraina dari pesawat tak berawak yang dipasok Iran kepada Rusia, ketika Israel berada di bawah tekanan untuk membantu Kiev.



Setelah pembicaraannya dengan Biden, Herzog mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa mereka "terutama" membahas program nuklir Iran, penumpasan pengunjuk rasa yang berdemonstrasi menentang hukum agama Iran yang ketat, dan masalah penjualan pesawat tak berawak Teheran ke Rusia.

"Senjata-senjata itu membunuh warga Ukraina yang tidak bersalah," kata Herzog.

Israel enggan terlibat dalam aliansi pimpinan AS membantu Ukraina yang pro-Barat untuk mengusir invasi berdarah Rusia.

Namun perjalanan Herzog ke Washington menggarisbawahi kekhawatiran Israel atas meningkatnya peran Iran dalam konflik tersebut, dengan Teheran dituduh memasok armada pesawat tak berawak mematikan yang digunakan oleh Rusia terhadap sasaran sipil Ukraina.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1774 seconds (0.1#10.140)