Raja Charles Lantik Rishi Sunak Jadi Perdana Menteri Inggris

Selasa, 25 Oktober 2022 - 20:09 WIB
loading...
Raja Charles Lantik Rishi Sunak Jadi Perdana Menteri Inggris
Raja Inggris, Charles III, resmi melantik Rishi Sunak sebagai perdana menteri di Istana Buckingham, Selasa (25/10/2022). Foto/Newsweek
A A A
LONDON - Raja Charles III melantik pemimpin Partai Konservatif Rishi Sunak sebagai perdana menteri baru Inggris dalam sebuah upacara resmi di Istana Buckingham pada hari Selasa (25/10/2022).

Pelantikan tersebut menandai pertama dari pemerintahan raja baru, dengan mantan pemimpin Liz Truss juga melakukan perjalanan ke istana untuk secara resmi mengundurkan diri dari posisi yang dia ambil kurang dari tiga bulan lalu.

Truss adalah perdana menteri terakhir yang ditunjuk oleh Ratu Elizabeth II yang, karena terlalu sakit untuk melakukan perjalanan ke selatan London, melakukan upacara "cium tangan" resmi dari Kastil Balmoral di Skotlandia di mana dia meninggal hanya dua hari kemudian pada usia 96 tahun.

Setelah menjalankan kepemimpinan singkat, Sunak, dipilih oleh partai Konservatif untuk menggantikan Truss.



Sunak, yang memiliki latar belakang keuangan setelah belajar di Universitas Stanford sebagai sarjana Fulbright, menjadi Anggota Parlemen pada tahun 2015. Dia adalah perdana menteri keturunan Inggris-Asia pertama di negara itu dan yang pertama beragama Hindu.

Perdana menteri baru diminta oleh raja untuk membentuk pemerintahan atas namanya, seperti kebiasaan di Inggris di mana pemerintah menjalankan kekuasaan atas nama raja konstitusional, di ruang 1844 di Istana Buckingham.

Pertemuan tersebut dikenal sebagai upacara "cium tangan", meskipun sebenarnya tidak ada cium tangan yang terjadi. Ini berasal dari proses tradisional di mana perdana menteri diharuskan mencium tangan penguasa sebagai tanda kesetiaan. Penyelenggaraan rapat itu sendiri kini dianggap sebagai pemenuhan kewajiban ini.

Komentator kerajaan Richard Fitzwilliams menyoroti bahwa meskipun Charles secara resmi menunjuk perdana menteri baru, sebagai raja konstitusional di zaman modern, ia dikeluarkan dari pemilihan pemimpin resmi yang diserahkan kepada partai-partai politik itu sendiri.

"Menerima perdana menteri baru ketika disarankan oleh pendahulunya bahwa mereka dapat memerintahkan dukungan dari Commons adalah tugas konstitusional yang signifikan dari raja," katanya seperti dikutip dari Newsweek.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1199 seconds (0.1#10.140)