3 Negara Sahabat Rusia di Asia Tenggara, Semua Tidak Mau Berikan Sanksi
loading...
A
A
A
2. Vietnam
Berikutnya ada Vietnam. Pada konflik antara Rusia dan Ukraina, sejatinya Hanoi berada di posisi yang canggung secara politik maupun diplomatik.
Dikutip dari laman Asialink, Vietnam sebelumnya sempat abstain dua kali pada pandangan kritis PBB terhadap Rusia. Pada akhirnya, mereka memberikan suara menentang resolusi yang menyudutkan Kremlin.
Dalam hubungannya, ada beberapa faktor yang membuat Vietnam tetap terikat dengan Rusia. Pertama, Moskow secara historis telah menjadi pendukung Hanoi yang cukup berpengaruh. Selain itu, mereka juga menjadi pemasok terbesar dari senjata yang digunakan militer Vietnam.
Kemudian, Rusia juga menjadi mitra kunci dalam proyek minyak Vietnam di Laut Cina Selatan. Beberapa hal ini lantas tak bisa membuat mereka ikut mengutuk Kremlin dalam invasinya ke Ukraina.
3. Thailand
Rusia menggunakan pengaruhnya dalam hal penjualan senjata, pariwisata, investasi, hingga dukungan diplomatik kepada Thailand untuk menahan gelombang sanksi global yang dipelopori AS dan negara barat.
Dikutip dari laman Asia Times, pada 28 Februari lalu Thailand telah menolak untuk mematuhi permintaan dunia yang meminta pemerintahnya ikut mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam keputusannya ini, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan bahwa Thailand ingin menjaga keseimbangan, sehingga menolak permintaan tersebut.
Melihat ke belakang, sejatinya hubungan antara Thailand dan Rusia sudah terjalin cukup lama. Pada tahun 1891, Nicholas II mengunjungi Bangkok dan bertemu Raja Chulalongkorn dari Siam.
Sebaliknya, pada 1897, giliran Raja Chulalongkorn mengunjungi Tsar Nicholas II yang baru saja naik takhta. Di St.Petersburg, mereka kemudian menjalin hubungan diplomatik.
Berikutnya ada Vietnam. Pada konflik antara Rusia dan Ukraina, sejatinya Hanoi berada di posisi yang canggung secara politik maupun diplomatik.
Dikutip dari laman Asialink, Vietnam sebelumnya sempat abstain dua kali pada pandangan kritis PBB terhadap Rusia. Pada akhirnya, mereka memberikan suara menentang resolusi yang menyudutkan Kremlin.
Dalam hubungannya, ada beberapa faktor yang membuat Vietnam tetap terikat dengan Rusia. Pertama, Moskow secara historis telah menjadi pendukung Hanoi yang cukup berpengaruh. Selain itu, mereka juga menjadi pemasok terbesar dari senjata yang digunakan militer Vietnam.
Kemudian, Rusia juga menjadi mitra kunci dalam proyek minyak Vietnam di Laut Cina Selatan. Beberapa hal ini lantas tak bisa membuat mereka ikut mengutuk Kremlin dalam invasinya ke Ukraina.
3. Thailand
Rusia menggunakan pengaruhnya dalam hal penjualan senjata, pariwisata, investasi, hingga dukungan diplomatik kepada Thailand untuk menahan gelombang sanksi global yang dipelopori AS dan negara barat.
Dikutip dari laman Asia Times, pada 28 Februari lalu Thailand telah menolak untuk mematuhi permintaan dunia yang meminta pemerintahnya ikut mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam keputusannya ini, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan bahwa Thailand ingin menjaga keseimbangan, sehingga menolak permintaan tersebut.
Melihat ke belakang, sejatinya hubungan antara Thailand dan Rusia sudah terjalin cukup lama. Pada tahun 1891, Nicholas II mengunjungi Bangkok dan bertemu Raja Chulalongkorn dari Siam.
Sebaliknya, pada 1897, giliran Raja Chulalongkorn mengunjungi Tsar Nicholas II yang baru saja naik takhta. Di St.Petersburg, mereka kemudian menjalin hubungan diplomatik.