Israel Didesak Segera Memihak Kiev dalam Perang Ukraina
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Urusan Diaspora Israel Nachman Shai menyeru pemerintah Israel harus mulai memasok bantuan militer ke Ukraina.
Seruan itu diungkap di Twitter pada Minggu (16/10/2022). Dia mengklaim Iran dilaporkan mengirim rudal balistik ke Rusia.
"Tidak ada lagi keraguan di mana Israel harus berdiri dalam konflik berdarah ini," tweet politisi Israel itu.
Dia menambahkan, “Waktunya telah tiba bagi Ukraina untuk menerima bantuan militer juga, seperti yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara NATO.”
Israel telah memasok Ukraina dengan bantuan non-mematikan, termasuk peralatan militer dan diduga sistem pertahanan rudal yang dipasok melalui sektor swasta.
Klaim bahwa Iran memasok Rusia dengan rudal balistik dibuat dalam laporan Minggu Washington Post (WaPo) oleh “pejabat dari negara sekutu AS yang memantau dengan cermat aktivitas senjata Iran.”
Pejabat yang sama ini, menurut WaPo, mengklaim pada Agustus bahwa Iran memasok seri Shahed dan drone Mohajer-6 ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Dia mengatakan kepada outlet pada Minggu bahwa Iran akan mengirim lebih dari "puluhan" Mohajer-6 dan Shahed-136 dalam jumlah yang lebih besar.
Iran telah membantah memasok senjata ke kedua belah pihak, dengan alasan "mempersenjatai masing-masing pihak dari krisis akan memperpanjang perang."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan'ani menolak "laporan tentang pengiriman drone ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina" sebagai "tidak berdasar" dalam pernyataan awal bulan ini.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut tuduhan itu "palsu."
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengakui pada Agustus bahwa Washington tidak memiliki bukti Kementerian Pertahanan Rusia benar-benar membeli drone Iran.
Namun, Ukraina tetap bersikeras sebagian besar drone yang digunakan Rusia dalam pertempuran baru-baru ini berasal dari Iran.
Ukraina mencabut kredensial duta besar Iran untuk Kiev bulan lalu setelah beberapa drone Rusia yang jatuh ditemukan menyerupai model Iran.
Sementara Ukraina telah berulang kali meminta Israel untuk mengirim sistem pertahanan rudal Iron Dome, Tel Aviv sejauh ini menolak.
Israel beralasan teknologi Iron Dome yang membela negara kecil Israel tidak akan berfungsi di wilayah sebesar Ukraina, karena tidak akan melindungi dari rudal jarak menengah dan jarak jauh yang digunakan Rusia.
Ukraina juga memohon AS memberlakukan zona larangan terbang yang akan menempatkan Washington ke dalam konfrontasi militer langsung dengan Rusia.
AS dan NATO sejak awal menolak permintaan Kiev untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina.
Seruan itu diungkap di Twitter pada Minggu (16/10/2022). Dia mengklaim Iran dilaporkan mengirim rudal balistik ke Rusia.
"Tidak ada lagi keraguan di mana Israel harus berdiri dalam konflik berdarah ini," tweet politisi Israel itu.
Dia menambahkan, “Waktunya telah tiba bagi Ukraina untuk menerima bantuan militer juga, seperti yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara NATO.”
Israel telah memasok Ukraina dengan bantuan non-mematikan, termasuk peralatan militer dan diduga sistem pertahanan rudal yang dipasok melalui sektor swasta.
Klaim bahwa Iran memasok Rusia dengan rudal balistik dibuat dalam laporan Minggu Washington Post (WaPo) oleh “pejabat dari negara sekutu AS yang memantau dengan cermat aktivitas senjata Iran.”
Pejabat yang sama ini, menurut WaPo, mengklaim pada Agustus bahwa Iran memasok seri Shahed dan drone Mohajer-6 ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Dia mengatakan kepada outlet pada Minggu bahwa Iran akan mengirim lebih dari "puluhan" Mohajer-6 dan Shahed-136 dalam jumlah yang lebih besar.
Iran telah membantah memasok senjata ke kedua belah pihak, dengan alasan "mempersenjatai masing-masing pihak dari krisis akan memperpanjang perang."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan'ani menolak "laporan tentang pengiriman drone ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina" sebagai "tidak berdasar" dalam pernyataan awal bulan ini.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut tuduhan itu "palsu."
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengakui pada Agustus bahwa Washington tidak memiliki bukti Kementerian Pertahanan Rusia benar-benar membeli drone Iran.
Namun, Ukraina tetap bersikeras sebagian besar drone yang digunakan Rusia dalam pertempuran baru-baru ini berasal dari Iran.
Ukraina mencabut kredensial duta besar Iran untuk Kiev bulan lalu setelah beberapa drone Rusia yang jatuh ditemukan menyerupai model Iran.
Sementara Ukraina telah berulang kali meminta Israel untuk mengirim sistem pertahanan rudal Iron Dome, Tel Aviv sejauh ini menolak.
Israel beralasan teknologi Iron Dome yang membela negara kecil Israel tidak akan berfungsi di wilayah sebesar Ukraina, karena tidak akan melindungi dari rudal jarak menengah dan jarak jauh yang digunakan Rusia.
Ukraina juga memohon AS memberlakukan zona larangan terbang yang akan menempatkan Washington ke dalam konfrontasi militer langsung dengan Rusia.
AS dan NATO sejak awal menolak permintaan Kiev untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina.
(sya)