AS Didesak Pindahkan Rudal Patriot Arab Saudi ke Ukraina sebagai Pembalasan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) didesak memindahkan baterai sistem rudal Patriot dari Arab Saudi ke Ukraina. Itu sebagai pembalasan setelah Riyadh menentang Washington terkait kebijakan produksi minyak.
Arab Saudi memimpin Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas tajam produksi minyak hingga 2 juta barel per hari mulai November nanti.
Keputusan itu melawan tekanan Amerika yang menginginkan OPEC meningkatkan produksi minyak agar tidak memicu kenaikan harga bahan bakar minyak di AS.
Langkah Riyadh itu dipandang Washington sebagai keberpihakan Arab Saudi kepada Rusia—yang selama ini sudah untung besar dari penjualan minyak sejak invasinya ke Ukraina. Namun, Riyadh menyangkal langkah itu bermotivasi politik.
Desakan transfer senjata AS dari Arab Saudi ke Ukraina itu disampaikan Senator Partai Demokrat Chris Murphy.
"Ada dua perubahan praktis dan langsung yang dapat dilakukan AS terhadap kebijakan Saudi yang akan berdampak jangka pendek pada perang di Ukraina," kata senator asal Connecticut tersebut dalam sebuah pernyataan.
Itu, kata Murphy, termasuk menghentikan penjualan senjata di masa depan ke Arab Saudi, serta memindahkan baterai rudal Patriot yang saat ini berada di Arab Saudi ke Ukraina atau ke mitra NATO.
"Kami juga harus mengambil langkah cepat dalam waktu dekat yang akan memberikan bantuan segera ke Ukraina dan sekutu kami di Eropa timur," lanjut Murphy, yang merupakan anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika.
"AS harus menangguhkan penjualan Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM) ke Arab Saudi dan menggunakan kembali rudal ini ke Ukraina, yang dapat menggunakannya dengan National Advanced Surface-to-Air Missile Systems (NASAMS) yang baru disediakan untuk melindungi wilayah dan penduduknya dari pengeboman kriminal Rusia," papar Murphy.
Arab Saudi memimpin Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas tajam produksi minyak hingga 2 juta barel per hari mulai November nanti.
Keputusan itu melawan tekanan Amerika yang menginginkan OPEC meningkatkan produksi minyak agar tidak memicu kenaikan harga bahan bakar minyak di AS.
Langkah Riyadh itu dipandang Washington sebagai keberpihakan Arab Saudi kepada Rusia—yang selama ini sudah untung besar dari penjualan minyak sejak invasinya ke Ukraina. Namun, Riyadh menyangkal langkah itu bermotivasi politik.
Desakan transfer senjata AS dari Arab Saudi ke Ukraina itu disampaikan Senator Partai Demokrat Chris Murphy.
"Ada dua perubahan praktis dan langsung yang dapat dilakukan AS terhadap kebijakan Saudi yang akan berdampak jangka pendek pada perang di Ukraina," kata senator asal Connecticut tersebut dalam sebuah pernyataan.
Itu, kata Murphy, termasuk menghentikan penjualan senjata di masa depan ke Arab Saudi, serta memindahkan baterai rudal Patriot yang saat ini berada di Arab Saudi ke Ukraina atau ke mitra NATO.
"Kami juga harus mengambil langkah cepat dalam waktu dekat yang akan memberikan bantuan segera ke Ukraina dan sekutu kami di Eropa timur," lanjut Murphy, yang merupakan anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika.
"AS harus menangguhkan penjualan Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM) ke Arab Saudi dan menggunakan kembali rudal ini ke Ukraina, yang dapat menggunakannya dengan National Advanced Surface-to-Air Missile Systems (NASAMS) yang baru disediakan untuk melindungi wilayah dan penduduknya dari pengeboman kriminal Rusia," papar Murphy.