Besok, Masjid Besar Cologne di Jerman Kumandangkan Adzan Perdana
loading...
A
A
A
COLOGNE - Masjid terbesar di Jerman untuk pertama kalinya akan menyiarkan adzan pada hari Jumat (14/10/2022), setelah otoritas kota di Cologne, Jerman memberikan lampu hijau untuk proyek percontohan di negara itu.
Masjid Besar Cologne, sebuah bangunan megah di distrik Ehrenfeld di kota barat, akan diizinkan untuk mengumandangkan satu kali adzan melalui pengeras suara hingga lima menit pada hari Jumat, antara siang hingga pukul 15:00. Volume tidak boleh melebihi 60 desibel.
Perjanjian tersebut, bagian dari proyek percontohan dua tahun, secara resmi ditandatangani oleh pejabat Cologne pada Kamis (13/10/2022).
Masjid-masjid di beberapa kota di Jerman telah lama diizinkan untuk mengumandangkan adzan, namun kota Cologne baru menyetujuinya mulai Oktober lalu.
“Kami sangat senang,” kata Abdurrahman Atasoy, Sekretaris Jenderal Organisasi Ditib Turki-Islam yang mengelola masjid, seperti dikutip dari AFP. “Adzan publik adalah tanda bahwa umat Islam ada di rumah, di sini,” lanjutnya.
Walikota Cologne Henriette Reker mengatakan, mengizinkan adzan adalah “tanda penghormatan” bagi banyak Muslim di kota itu.
Namun, proyek tersebut bukannya tanpa kontroversi, terutama karena keterlibatan Ditib, yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mengelola lebih dari 900 masjid di Jerman.
Kritikus menuduh organisasi itu memata-matai para pembangkang Turki yang tinggal di Jerman. Erdogan sendiri melakukan perjalanan ke Cologne pada 2018 untuk meresmikan Masjid Pusat, memicu unjuk rasa saingan oleh ribuan demonstran pro dan anti-pemerintah.
Masjid Besar Cologne, struktur kaca dan beton besar yang dirancang sebagai kuncup bunga yang diapit oleh dua menara, memiliki ruang untuk 1.200 jamaah.
Jerman adalah rumah bagi lebih dari lima juta Muslim, terhitung sekitar enam persen dari populasi. Kota Cologne, yang terkenal dengan Katedral Domnya yang menjulang, memiliki lebih dari 100.000 penduduk Muslim.
Masjid Besar Cologne, sebuah bangunan megah di distrik Ehrenfeld di kota barat, akan diizinkan untuk mengumandangkan satu kali adzan melalui pengeras suara hingga lima menit pada hari Jumat, antara siang hingga pukul 15:00. Volume tidak boleh melebihi 60 desibel.
Perjanjian tersebut, bagian dari proyek percontohan dua tahun, secara resmi ditandatangani oleh pejabat Cologne pada Kamis (13/10/2022).
Masjid-masjid di beberapa kota di Jerman telah lama diizinkan untuk mengumandangkan adzan, namun kota Cologne baru menyetujuinya mulai Oktober lalu.
“Kami sangat senang,” kata Abdurrahman Atasoy, Sekretaris Jenderal Organisasi Ditib Turki-Islam yang mengelola masjid, seperti dikutip dari AFP. “Adzan publik adalah tanda bahwa umat Islam ada di rumah, di sini,” lanjutnya.
Walikota Cologne Henriette Reker mengatakan, mengizinkan adzan adalah “tanda penghormatan” bagi banyak Muslim di kota itu.
Namun, proyek tersebut bukannya tanpa kontroversi, terutama karena keterlibatan Ditib, yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mengelola lebih dari 900 masjid di Jerman.
Kritikus menuduh organisasi itu memata-matai para pembangkang Turki yang tinggal di Jerman. Erdogan sendiri melakukan perjalanan ke Cologne pada 2018 untuk meresmikan Masjid Pusat, memicu unjuk rasa saingan oleh ribuan demonstran pro dan anti-pemerintah.
Masjid Besar Cologne, struktur kaca dan beton besar yang dirancang sebagai kuncup bunga yang diapit oleh dua menara, memiliki ruang untuk 1.200 jamaah.
Jerman adalah rumah bagi lebih dari lima juta Muslim, terhitung sekitar enam persen dari populasi. Kota Cologne, yang terkenal dengan Katedral Domnya yang menjulang, memiliki lebih dari 100.000 penduduk Muslim.
(esn)